Foto: Dok: BP Tapera. Jakarta - Program rumah subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) didukung oleh Developer yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab. Salah satunya datang dari Perumahan Villa Patumbak Permai Tahap II, yang pernah terendam banjir besar pada akhir Tahun 2024 yang disebabkan oleh jebolnya tanggul sungai yang berada di luar kawasan perumahan. Dalam kunjungan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pada Rabu, (14/8) yang dihadiri Anggota Komite Tapera dari Unsur Profesional, Eko D. Heripoerwanto, bersama Direktur Operasi Pemanfaatan BP Tapera Muhammad Nauval Al-Ammari, diketahui bahwa PT Patumbak Permai Mas, memilih bertanggung jawab penuh, seluruh kerusakan rumah diperbaiki tanpa membebankan biaya sepeser pun kepada warga yang terdampak banjir yang disebabkan bukan oleh kesalahan Developer. “Pengembang yang kooperatif, peduli terhadap Konsumen, dan bertanggung jawab seperti ini merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan program rumah FLPP,” Ujar Eko Heri. Selain Perumahan Villa Patumbak Permai, rombongan juga mengunjungi tiga lokasi lainnya, yaitu Perumahan Griya Permata VI (PT Abadi Jaya Bersama/REI) dengan mencatat keterhunian 100 persen dan fasilitas siap huni pasca akad; Perumahan Annora Residence Tahap II (PT Tamsaka Cipta Properti/REI) yang mendapatkan rating bintang lima oleh salah satu konsumen melalui fitur terbaru dan inovatif MBR RATING yang ada dalam aplikasi AkuHUNI, rating bintang lima diberikan oleh konsumen atas dasar kualitas rumah FLPP bagus dan siap huni serta pelayanan pengembang yang baik kepada konsumen; dan yang terakhir perumahan Jaharun Indah Residence (PT Manunggal Makmur Sejahtera/REI) yang dinilai memiliki prospek pertumbuhan tinggi berkat lokasi strategis dan akses yang memadai. Menurut Eko D. Heripoerwanto, peran pengembang tak berhenti di meja akad kredit. “Pengembang yang peduli dan siap menerima masukan akan menciptakan hunian yang benar-benar layak, aman, dan membahagiakan penghuninya,” ujarnya. Muhammad Nauval Al-Ammari menambahkan bahwa kualitas rumah harus terjaga dengan baik. ”untuk lokasi perumahan FLPP yang berada di dataran rendah atau cekungan yang sudah mendapat Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) agar menerapkan upaya mitigasi banjir di lokasi, dengan cara menyediakan pompa air untuk menyedot air yang memadai, sumur resapan di area Kawasan perumahan, dan bio pori di setiap rumah warga,” Ujarnya. Selain itu, Nauval juga mengajak pengembang perumahan subsidi agar berlomba-lomba memberikan yang terbaik untuk asas kebemanfaatan yang lebih tinggi bagi konsumen dengan meningkatkan kualitas material dan perlengkapan rumah FLPP yang bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi konsumen. “daripada menyediakan (gimmick marketing) bonus berupa kulkas atau mesin cuci, lebih baik anggarannya dialihkan untuk menyediakan kusen dari aluminium, meja dapur, kloset duduk yang ramah bagi Ibu Hamil dan Orang Tua Lanjut Usia, termasuk menyediakan kanopi halaman depan rumah untuk parkir motor ataua menjemur pakaian,” Tegasnya. “Pengembang perumahan FLPP itu bukan sekadar pengembang, lebih dari itu mereka adalah Pejuang pembangunan perumahan rakyat yang menghadirkan hunian layak dengan margin keuntungan yang sangat tipis,” tegas Muhammad Nauval. Hari kedua Monev ditutup dengan diskusi bersama anggota DPD REI Sumatera Utara yang memiliki lebih dari 300 anggota. BP Tapera memaparkan lima arahan strategis, mulai dari upaya optimalisasi penyerapan kuota FLPP Tahun 2025 sebesar 350.000 unit rumah/MBR, hingga pembinaan dan pengendalian oknum pengembang “nakal” oleh Asosiasi Pengembang. Rangkaian Monev akan berlanjut hingga 15 Agustus 2025, memastikan setiap rumah subsidi FLPP tidak hanya siap huni, tetapi juga memberi rasa aman dan nyaman bagi MBR—bahkan di tengah tantangan bencana. BACA JUGA : BP Tapera Siapkan 5.000 Rumah FLPP Bagi Karyawan InJourney Grup Pemerintah Siapkan 2.200 Rumah untuk Provinsi Papua Pegunungan Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.