PM Australia Digoyang Skandal Beli Suara

Australia Malcolm Turnbull Partai Liberal Menteri Keuangan Australia Scott Morrison Partai Buruh Jim Chalmers Foto: Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull

Canberra - Mungkin belum lagi hilang rasa terkejutnya, ketika Presiden Amerika Gonald Trump membentak dan membanting telepon Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull, kini Turnbull digoyang tudingan beli suara agar menang dalam pemilu tahun lalu. Tudingan itu muncul setelah Turnbull mengaku memberikan sumbangan ke Partai Liberal sebesar 1,75 juta dolar Australia atau sekitar Rp 17,9 miliar.
 
Adalah politikus Partai Buruh, Jim Chalmers yang melayangkan tuduhan itu. Chalmers menuding Turnbull berusaha dengan caranya sendiri memenangi kampanye pemilihan tahun lalu. Pasalnya, Turnbull memperoleh suara yang tipis untuk bisa menang pemilu tahun lalu.
 
Seperti dikabarkan, Turnbull memang sering menghindari pertanyaan mengenai detail donasi tersebut. "Tidak heran Malcolm Turnbull begitu putus asa untuk tetap merahasiakan ini. Dia pada dasarnya membeli dirinya sendiri dalam pemilu," tuding Chalmers.
 
Namun, Turnbull membantah tudingan tersebut. Dia menegaskan, dana sumbangan itu demi kelancaran partai dan tidak untuk membeli suara dukungan.
 
"Saya telah memberikan uang saya, uang setelah pajak saya, kepada Partai Liberal, yang berdiri untuk nilai-nilai yang saya percaya penting untuk masa depan Australia," tegas Turnbull saat diwawancara ABC. 
 
Menteri Keuangan Australia Scott Morrison, membela bosnya itu. Dia mendeskripsikan tuduhan Jim Chalmers sebagai serangan politik kotor. Morrison mengatakan Turnbull adalah salah satu orang paling dermawan dan rendah hati yang dikenalnya. Turnbull juga rajin menyumbang uang untuk berbagai rumah sakit dan yayasan sosial, sebagaimana dia memberikan donasi kepada Partai Liberal.
 
Pemberian dana sumbangan Turnbull ini, menurut Sydney Morning Herald, merupakan donasi individu terbesar yang diberikan politikus dalam sejarah Negeri Kanguru.
 
Menurut hukum Australia, partai politik menerima dana publik berdasarkan performa kerjanya dalam pemilihan. Dana yang diberikan seusai pemungutan suara biasanya tidak mencukupi untuk membayar berbagai kampanye. 
 
Jadi partai-partai mendekati para donor, baik individu maupun perusahaan, untuk membantu pendanaan. Seluruh dana yang diterima partai politik dengan jumlah di atas 13 ribu dolar Australia (Rp 133 juta) di tingkat nasional wajib diumumkan ke publik.
 
Masalahnya, Turnbull masih belum mempublikasikan donasi pribadinya itu hingga Komisi Pemilihan Umum merilis nama-nama yang tidak mengumumkan donasinya pekan ini.