Mahyudin: Pilkada Jakarta Aman, Membuktikan Masyarakat Semakin Dewasa dalam Berdemokrasi

mahyudin mpr empat pilar Foto: Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin.

Medan - Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin mengatakan penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta yang berlangsung aman, membuktikan demokrasi di Indonesia berjalan semakin baik. Kondisi ini juga memperlihatkan kedewasaan masyarakat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah.
 
"Alhamdulillah demokrasi di Indonesia sudah berjalan semakin baik. Kita sudah saksikan Pilkada DKI Jakarta, alhamdulillah aman, tidak ada yang ribut karena kita semakin dewasa, itu lah demokrasi," kata Mahyudin dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR, di hadapan ratusan santri dan santriwati Pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (21/4).
 
Ia juga mengungkapkan Pilkada Jakarta membuktikan politik uang sudah tidak efektif dalam pemilu. Dia mengaku mendengar adanya kabar pembagian sembako di Pilkada Jakarta namun tidak mampu mengintervensi suara pemilih Jakarta.
 
"Ada yang bagi sembako saya dengar, tapi sembakonya diambil, orangnya tidak dipilih. Masyarakat semakin cerdas," kata politisi Golkar itu.
 
Lebih jauh Mahyudin menyampaikan, demokrasi di Indonesia bukan lah demokrasi diskriminatif. Orang Islam sah-sah saja memilih pemimpin Islam, begitu juga dengan orang beragama lain sah-sah saja memilih pemimpin yang satu agama.
 
"Alhamdulilah sekarang terpilih Gubernur dan Wakil Gubernur baru Jakarta namanya Anies-Sandi. Karena memang orang Islam sah-sah saja memilih pemimpin orang Islam. Yang dilarang itu orang Islam mengintimidasi, memprovokasi, mempengaruhi dengan kasar orang yang bukan Islam, karena Indonesia mengenal toleransi beragama," tuturnya.
 
Dia juga menegaskan tidak boleh seseorang atau suatu kelompok menyebut orang/kelompok lain kafir hanya karena berbeda agama, sebab Indonesia telah mengakui enam agama yakni Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha dan Konghuchu.
 
Keberagaman
 
Sementara itu, saat sosialisasi Empat Pilar di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UISU), Mahyudin mengatakan bangsa ini menghargai perbedaan dan keberagaman.
 
Dalam acara yang dihadiri oleh kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Medan itu, Mahyudin mengatakan, tanpa menghargai perbedaan, bangsa ini tak akan bertahan.
 
Mahyudin menyebut globalisasi juga sebagai faktor tantangan. Dikatakan, media sosial saat ini tak terkendali. Media sosial saat-saat ini penuh dengan hoax dan fitnah.
 
"Banyak akun palsu, bisa menyebabkan disintegrasi bangsa. Kita harapkan hal ini tak terjadi. Dengan mengamalkan Empat Pilar, kita merasa satu saudara," ujarnya.
 
Dalam dinamika yang ada, Mahyudin berharap, mahasiswa menjadi pelopor perubahan bangsa. "Untuk itu, kita ke kampus-kampus mensosialisasikan Empat Pilar," paparnya.
 
Menurut Mahyudin, hal ini penting karena negara ke depan butuh pemimpin yang baik. Bila jadi pemimpin, yang perlu dilakukan adalah menghapus korupsi.
 
"Korupsi tak boleh ada. Pemimpin harus bisa menyejahterakan rakyat," tegasnya.