Kemenristekdikti-Kemhan Gelar Diklat Bela Negara Bagi Pemuda Papua

Menristekdikti M Nasir Foto: Menristekdikti M. Nasir menjadi inspektur upacara Pembekalan Bela Negara.

Bogor - Sebagai wujud tanggung jawab bersama akan pentingnya pembinaan kesadaran bela negara bagi seluruh rakyat Indonesia, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) berkerjasama dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) menggelar kegiatan Diklat Kader Muda Bela Negara bagi Orang Asli Papua (OAP) Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) 2017.

Dalam acara ini Menristekdikti M. Nasir hadir sebagai Inspektur Upacara Pembekalan Bela Negara bagi calon mahasiswa ADik Papua dan Papua Barat serta lulusan Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Papua di Pusat Pendidikan dan Latihan Bela Negara Kementerian Pertahanan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/9).

Pembekalan Bela Negara ini sendiri akan berlangsung selama seminggu, dimulai dari tanggal 18 hingga 24 Juli 2017.

Upacara pembekalan Bela Negara diikuti 1030 peserta upacara yang terdiri dari 683 peserta Program ADik Papua dan Papua Barat, yang tersebar pada 70 Perguruan Tinggi di Indonesia, serta 347 peserta lulusan Program ADEM.

Menteri Nasir mengatakan tujuan diselenggarakannya kegiatan bela negara bagi putra putri Papua adalah untuk mewujudkan kader muda bela negara di lingkungan pendidikan bagi Orang Asli Papua untuk menumbuhkan kesadaran sikap dan perilaku serta berkepribadian Pancasila dengan mengusung semangat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi serta menjunjung tinggi pentingnya aktualisasi nilai-nilai bela negara.

“Perlu dipahami bahwa usaha pembelaan negara bukan hanya sebatas memanggul senjata semata, tetapi meliputi juga berbagai sikap dan tindakan untuk meningkatkan kemajuan bangsa,” ujarnya.

Nasir menambahkan bahwa membela negara dari kebodohan, kemiskinan, kemunduran, ketidakadilan, dan perpecahan yang menghambat juga merupakan bagian dari tugas membela negara.

"Nilai-nilai bela negara tersebut yaitu cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui UUD 1945, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara serta menerapkan semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan," tegasnya.

Program ADik bagi Provinsi Papua dan Papua Barat adalah program Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan yang merupakan program khusus sebagai wujud keberpihakan pemerintah untuk memberikan kesempatan bagi para putra dan putri Orang Asli Papua (OAP) untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di berbagai wilayah Indonesia.

Program ini telah dilaksanakan mulai tahun 2012 sebagai upaya percepatan dan pemerataan di bidang pendidikan tinggi. Sampai saat ini, sudah diberikan sebanyak 2.603 beasiswa untuk semester gasal 2016 dan 2.410 beasiswa untuk semester genap 2017.

“Semoga anak-anak Papua mempunyai pendidikan yang sama dengan kita serta pembangunan ekonomi terus ditingkatkan dengan sumber daya manusianya,” harapnya.