Presiden Apresiasi Bank Dunia yang Menilai Positif Usaha Keras Indonesia Tingkatkan EODB

presiden jokowi bank dunia Foto: Presiden Jokowi dan Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim.

Jakarta - Presiden Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama yang selama ini telah terjalin antara Indonesia dan Bank Dunia.

Presiden mengatakan Bank Dunia melakukan pekerjaan penting bersama Indonesia dalam hal pengentasan kemiskinan, investasi bagi pengembangan manusia seperti peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan.

“Serta menangani efek dari perubahan iklim," kata Presiden dalam sambutannya saat meneriman kunjungan Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, beserta delegasinya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/7.

Hadir menemani Kepala Negara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro dan Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Presiden juga menyampaikan apresiasinya kepada Bank Dunia yang telah menilai positif upaya keras Pemerintah yang terus memperbaiki tingkat kemudahan berbisnis atau Ease of Doing Business (EODB).

Upaya tersebut pada akhirnya menaikkan peringkat kemudahan berusaha Indonesia dalam daftar indeks tahunan Bank Dunia. Sebelumnya, dalam Indeks Kemudahan Berusaha Bank Dunia, Indonesia berada pada peringkat 106 untuk kemudian berhasil membenahi diri dan naik ke posisi 91.

"Saya tahu Anda semua (Bank Dunia) hadir di sini untuk memberitahu bahwa tahun ini Bank Dunia akan memberikan peningkatan peringkat lainnya bagi Indonesia," canda Presiden disambut tawa.

Usai pertemuan, Darmin Nasution memberikan keterangan bahwa pertemuan antara Presiden dengan Bank Dunia banyak membicarakan soal bantuan yang dapat diberikan Bank Dunia untuk pembangunan Indonesia.

"Presiden Kim menawarkan, kalau begitu kita bisa maju lebih jauh untuk membuat Indonesia menjadi showcase dalam memobilisasi dana dari dunia internasional untuk hal-hal yang diprioritaskan oleh Indonesia di dalam membangun infrastruktur. Terutama supaya kemudian perimbangan antara pemain-pemain BUMN, non-BUMN, dan sebagainya juga menjadi lebih berimbang," ujar Darmin.

Sementara itu, dalam kaitannya dengan persiapan Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan Bank Dunia-IMF di Bali tahun depan, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Pemerintah telah melaporkan perkembangan persiapan gelaran tahunan tersebut kepada Presiden Kim.

"Memang kita ada progress pembangunan beberapa infrastruktur yang kita kaitkan dengan turisme. Jadi saya pikir Ibu Sri Mulyani tadi membantu kita mempercepat proses pembangunan beberapa infrastruktur untuk tujuan-tujuan turisme," kata Luhut.

Ia menambahkan, Pemerintah juga berencana untuk menunjukkan beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang sedang berjalan pada forum investasi yang akan diselenggarakan dalam pertemuan tahunan itu.

"Forum Investasi tahun depan itu bukan forum yang hanya bicara-bicara, tidak! Kita langsung pada action, proyek mana yang akan kita tawarkan, berapa proyekya, berapa lama payback-nya, dan sebagainya sehingga konkret. Mereka kalau perlu kita bawa langsung meninjau tempat," ucapnya.