Sech Fadhil, Anggota DPD RI

Dayah Juga Memiliki Tanggungjawab Terhadap Perkembangan Politik di Aceh

Fadhil Foto: Syech Fadhil di sela-sela menghadiri pelantikan HUDA dan Rabithat Taliban Aceh (RTA) Nagan Raya, di Desa Ujung Patihah, Kecamatan Kuala, Kamis malam 30 Desember 2021.

Suka Makmue-Dayah kini bukan hanya sebatas tempat pendidikan keagamaan, tetapi juga  menyentuh ranah sosial politik di Aceh. 

Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi Lc MA, meminta santri dan para pimpinan dayah di Aceh untuk tak alergi dengan politik di Aceh.

Hal ini disampaikan Syech Fadhil di sela-sela menghadiri pelantikan HUDA dan Rabithat Taliban Aceh (RTA) Nagan Raya, di Desa Ujung Patihah, Kecamatan Kuala, Kamis malam 30 Desember 2021.

Keberadaan Dayah di Aceh diyakini sejak 800 M. 

Tidak dapat dipungkiri, pondok pesantren atau yang lebih dikenal di kalangan masyarakat Aceh dengan istilah dayah mempunyai peranan penting dalam proses tumbuh dan berkembangnya pendidikan Islam di Nusantara.

“Santri dan teungku dayah memiliki kesempatan yang sama dalam politik Aceh,” ujar Syech Fadhil seperti dikutip dari dpd.go id.

Menurut Fadhil, semua keputusan yang menyangkut kehidupan masyarakat  di Aceh saat ini diputuskan secara politik. 

"Jika orang baik-baik meninggallkan politik, maka politik itu justru tambah kotor. Dayah memiliki tanggungjawab besar dalam memperbaiki politik Aceh,” katanya.

Sementara itu, Ketua HUDA Aceh, Teungku Muhammad Yusuf A Wahab atau akrab dipanggil Ayah Sop, dalam tausiahnya, berharap semua ulama dayah di Aceh, belajar fiqih siasah. Para teungku juga diminta mengajarkan santri tentang fiqih siasah.

“Tujuannya untuk mengubah paradigma politik di Aceh. Agar politik berjalan sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw,” kata Tusop.