PNM Siap Dorong Penguatan Ekonomi Transmigrasi, Modal Rp30 Triliun Bisa Diakses Peserta Bootcamp

pnm,direkturutamapnm Foto: Dok: Istimewa.

Jakarta - Sebanyak 193 peserta dari 15 kabupaten transmigrasi mengikuti kegiatan BootCamp Penguatan Kelembagaan Ekonomi Transmigrasi selama empat hari. Para peserta berasal dari 30 lembaga ekonomi, mulai dari koperasi, UMKM, BUMDes, hingga Gapoktan yang selama ini menjadi motor pergerakan ekonomi masyarakat di kawasan transmigrasi.

Di tengah kegiatan tersebut, perhatian besar mengarah pada rencana kolaborasi strategis antara Kementerian Transmigrasi (Kementrans) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Lembaga pembiayaan milik pemerintah itu disiapkan untuk memperkuat permodalan pelaku usaha di kawasan transmigrasi sebuah langkah yang dinilai mampu memberikan perubahan signifikan.

Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, menegaskan bahwa peningkatan aktivitas ekonomi transmigrasi tidak hanya membutuhkan pelatihan, tetapi juga dukungan modal yang kuat dan terarah. “Forum ini penting karena kawasan transmigrasi membutuhkan penguatan manajemen, pelembagaan, modal, fasilitas, hingga koneksi off-taker,” ujarnya dalam rilis resmi, Kamis (20/11).

Ia menambahkan bahwa PNM memiliki peran sentral dalam mempercepat penguatan ekonomi transmigrasi. Melalui program pembiayaan ultra mikro dan pendampingan yang selama ini menjadi ciri khas PNM, pelaku usaha diharapkan mampu meningkatkan kapasitas usahanya. “Sudah ada warga transmigrasi yang menikmati bantuan permodalan dari PNM,” kata Viva.

PNM sendiri memiliki ruang pembiayaan sekitar Rp30 triliun yang dapat diakses masyarakat untuk mengembangkan usaha produktif. Besaran ini menjadi peluang besar bagi pelaku usaha koperasi, BUMDes, dan UMKM di kawasan transmigrasi untuk naik kelas, tidak hanya bertumpu pada modal sendiri atau bantuan terbatas.

Dengan dukungan pembiayaan dari PNM, Wamen berharap para pelaku usaha dapat mengembangkan aktivitas ekonomi baik di sektor jasa maupun barang. Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa lembaga ekonomi di kawasan transmigrasi harus mulai menyesuaikan diri dengan ekosistem digital. “Ide dan kreasi dalam berusaha itu penting, terutama untuk ekonomi digital sebagai upaya meningkatkan keuntungan,” tambahnya.

Kolaborasi antara Kementrans dan PNM ini dipandang sebagai langkah memperkuat keberlanjutan ekonomi transmigrasi, bukan hanya dari sisi pembiayaan, tetapi juga pendampingan yang selama ini menjadi kekuatan utama PNM dalam membangun UMKM dan usaha ultra mikro di berbagai daerah.