PNM Jadi Pemimpin Global Mikrofinansial, 22,7 Juta Perempuan Indonesia Telah Berdaya Lewat Mekaar

pnm,direkturutamapnm Foto: ILUSTRASI. Pelayanan calon nasabah di Kantor Cabang PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Depok, Jawa Barat. Dok: Istimewa.

Jakarta - Kiprah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam memberdayakan ekonomi perempuan kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat global. Melalui program unggulan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), PNM kini tercatat telah melayani lebih dari 22,7 juta perempuan prasejahtera di seluruh Indonesia hingga September 2025.

Jumlah ini menempatkan PNM sebagai lembaga mikrofinansial dengan jangkauan nasabah terbesar di dunia, melampaui Grameen Bank di Bangladesh dan BRAC, dua pionir global dalam sektor pembiayaan mikro.

Model pemberdayaan yang dijalankan PNM berfokus pada penguatan kapasitas usaha perempuan ultra mikro melalui tiga pendekatan utama: permodalan, pelatihan, dan pendampingan berkelanjutan.

Melalui kombinasi tersebut, perempuan yang semula tidak memiliki akses ke layanan keuangan formal kini mampu membangun usaha mandiri, meningkatkan pendapatan, bahkan membuka lapangan kerja baru di lingkungan sekitarnya.

“Ketika perempuan diberdayakan, maka keluarga dan masyarakat ikut tumbuh. Inilah semangat yang terus kami jaga dalam setiap langkah pemberdayaan Mekaar,” ujar Sekretaris Perusahaan PNM, Lalu Dodot Patria Ary, dikutip Jumat (17/10/2025).

Atas keberhasilan tersebut, PNM meraih Global Microfinance & Female Empowerment Award, sebuah pengakuan internasional atas peran aktifnya dalam menggerakkan ekonomi berbasis inklusi dan kesetaraan gender.

Dodot menegaskan, penghargaan ini bukan hanya capaian institusi, tetapi juga simbol keberhasilan jutaan perempuan tangguh yang menjadi bagian dari ekosistem Mekaar.

“Penghargaan ini kami dedikasikan untuk seluruh nasabah PNM Mekaar para perempuan hebat yang telah membuktikan bahwa kemandirian ekonomi bisa lahir dari keberanian dan kerja keras,” ujarnya.

Program Mekaar kini menjadi model bisnis sosial yang terbukti efektif dalam membangun ekonomi kerakyatan yang inklusif. Berbasis pada komunitas dan gotong royong, setiap kelompok nasabah tidak hanya mendapatkan akses pembiayaan, tetapi juga saling menguatkan dalam hal motivasi, keterampilan, dan solidaritas ekonomi.

PNM menegaskan komitmennya untuk terus memperluas cakupan pemberdayaan, khususnya di wilayah pedesaan dan pelosok yang belum terjangkau lembaga keuangan formal. Melalui inovasi dan digitalisasi, PNM ingin memastikan setiap perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berdaya.

Dengan mengusung semangat “Tumbuh, Peduli, Menginspirasi,” PNM menatap masa depan dengan optimisme menjadikan perempuan sebagai pilar utama ekonomi keluarga dan fondasi menuju Indonesia Emas 2045.