Foto: Dok: Istimewa. Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan siap memperkuat kemitraan dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) untuk mengatasi kekurangan tenaga ahli gizi dalam operasional Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kerja sama ini menjadi krusial karena dapur-dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus terus berjalan tanpa penundaan. Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, mengatakan bahwa BGN dan Persagi kini berada dalam tahap finalisasi perjanjian kerja sama. “Sebetulnya hari ini saya sampaikan bahwa BGN dengan Persagi sudah mau akad nikah, sudah mau ada perjanjian kerja sama, menandatangani terkait hasil tindak lanjut rapat di Komisi IX,” ujarnya. Menurut Nanik, Persagi memiliki sumber daya tenaga ahli yang besar, yakni sekitar 53.000 anggota pemegang KTA Persagi. Namun, BGN dan Persagi masih perlu melakukan pemetaan lebih rinci terkait status para anggotanya, apakah sudah bekerja, belum memiliki pekerjaan, atau masih berstatus lulusan baru. Pemetaan tersebut penting agar kebutuhan ahli gizi di lapangan dapat terisi dengan tepat. Kekurangan tenaga ahli gizi menjadi salah satu tantangan utama program MBG, yang kini berjalan secara nasional dan melibatkan jutaan anak sebagai penerima manfaat. Karena itu, BGN menilai kolaborasi dengan organisasi profesi menjadi langkah strategis. Nanik menegaskan bahwa operasional dapur MBG tidak boleh berhenti meski tenaga ahli gizi belum terpenuhi sepenuhnya. “Dapur ini nggak bisa ditunda, harus berjalan. Kalau misalkan sementara sebelum tenaga ini terpenuhi, nanti Persagi akan menyampaikan apakah dengan pengawasan Persagi bisa menggunakan tenaga yang bukan ahli gizi,” jelasnya. Kerja sama BGN dan Persagi diharapkan mempercepat penempatan tenaga ahli gizi di seluruh wilayah, sekaligus memastikan standar pelayanan dapur MBG tetap terjaga. Upaya ini juga menjadi bagian dari percepatan penyelesaian berbagai aspek teknis dan operasional yang dibahas bersama pimpinan DPR dalam beberapa waktu terakhir. BACA JUGA : BGN Tegaskan Kepemimpinan dalam Peresmian Dapur 2 SPPG Lanud Atang Sendjaja BGN Perkuat Layanan Gizi Lewat Dapur Baru di Lanud Atang Sendjaja BGN Bangun Peternakan Sapi di Lahan Perhutani untuk Pasok Program MBG BGN Beberkan Penyebab Minimnya SPPG MBG di Jakarta, Harga Tanah Jadi Kendala Utama Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.