Foto: Dok: Istimewa. Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) memperkuat pengawasan keamanan pangan di seluruh Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) sebagai langkah memastikan program Makan Bergizi Gratis berjalan aman, higienis, dan sesuai standar nasional. Penguatan standar ini dilakukan melalui pengetatan aspek sarana, peralatan produksi, dan kompetensi sumber daya manusia di setiap dapur operasional. Koordinator BGN Kabupaten Lebak, Asep Royani, menegaskan bahwa seluruh SPPG diwajibkan menggunakan peralatan produksi berbahan stainless steel serta didukung fasilitas aerolisasi food tray dan sistem penyaringan air berkualitas. Seluruh proses memasak, pengemasan, dan distribusi harus mengikuti petunjuk teknis yang telah disahkan BGN. “Standar peralatan dan sarana ini bukan sekadar aturan, tetapi upaya memastikan keamanan pangan di setiap titik produksi,” ujar Asep. Selain sarana, BGN menerapkan pembatasan kapasitas produksi maksimal 3.000 porsi per hari di tiap SPPG. Menurut Asep, kebijakan ini diberlakukan untuk meminimalkan risiko kesalahan produksi yang berpotensi menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan. Dari sisi SDM, BGN mensyaratkan keberadaan tiga chef bersertifikat BNSP di setiap dapur sebagai penanggung jawab standar kualitas dan keamanan pangan. Sementara itu, seluruh relawan diharuskan memiliki sertifikat food handler guna memastikan kompetensi higienitas mereka dalam menangani makanan. “Setiap orang yang terlibat wajib memiliki kemampuan dan pemahaman soal higienitas pangan. Ini komitmen kami,” tegasnya. Tak hanya itu, setiap SPPG juga diwajibkan memperoleh Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebelum kegiatan produksi dimulai. Proses verifikasi dilakukan secara ketat, termasuk pemeriksaan kesiapan fasilitas, alur kerja produksi, hingga kebersihan lingkungan dapur. “Kami menegaskan bahwa tidak ada dapur yang boleh beroperasi tanpa SLHS, food handler bersertifikat, dan chef bersertifikat BNSP. Semua standar ini diterapkan agar keamanan pangan terjaga dari hulu ke hilir,” tambah Asep. Melalui standar yang semakin ketat ini, BGN menegaskan komitmennya menjaga kualitas dan keamanan makanan yang dikonsumsi para penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis, sekaligus mencegah berbagai potensi risiko kesehatan di lapangan. BACA JUGA : BGN Optimalkan MBG Lewat Kolaborasi UMKM dan Pemda, Pasokan Pangan Semakin Strategis MBG Andalkan Rantai Pasok Lokal, BGN Dorong Kemandirian Pangan Masyarakat BGN Jadi Prioritas Nasional, 32.080 Formasi ASN Disiapkan BKN untuk Perkuat Layanan Gizi Rakyat BGN Perkuat Kemitraan UMKM Lewat Pelatihan Kompetensi Penyedia Pangan Program MBG Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.