Jakarta - Kinerja penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2025 mencatat rekor baru. Dengan total 231.343 unit rumah tersalurkan, tahun 2025 menjadi tonggak penting bagi BP Tapera dalam mendorong kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak terjadi secara instan. FLPP 2025 menjadi bukti solidnya kolaborasi antara pemerintah, bank penyalur, asosiasi pengembang, dan ribuan pelaku industri perumahan di seluruh Indonesia. “Berbagai profesi menikmati manfaat dari penyaluran dana FLPP ini.

Hasilnya sangat menggembirakan dan menjadi dorongan kuat bagi kami untuk terus memperluas jangkauan,” ujar Heru.

Data penerima manfaat menunjukkan bahwa kelompok buruh menjadi penerima tertinggi, mencapai 42.609 unit. Disusul profesi lain sebanyak 12.999 unit, guru 2.090 unit, tenaga kesehatan 1.448 unit, anggota Polri 894 unit, perawat 692 unit, petani 601 unit, bidan 206 unit, TNI AD 197 unit, wartawan 73 unit, serta PNS 89 unit. Komposisi penerima FLPP didominasi pekerja swasta yang mencapai 74,62%, diikuti wiraswasta 13,19%, PNS 7,33%, TNI 1,95%, dan lainnya 2,91%.

Heru menyebut bahwa penyaluran tahun ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah, melampaui angka 229.000 unit pada 2023. Upaya masif sosialisasi dan sinergi lintas sektor turut memperkuat capaian tersebut, menjadi bukti bahwa kebutuhan perumahan layak bagi MBR terus mendapat perhatian serius dari negara.

Dengan meningkatnya antusiasme masyarakat, Heru berharap semakin banyak keluarga dapat memanfaatkan skema FLPP untuk mewujudkan rumah pertama. “Rumah bukan hanya tempat tinggal, tetapi awal dari kehidupan yang lebih sejahtera. Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya,” pungkasnya.