Genjot Ekspor ke Australia, Kemendag Gandeng Diaspora Indonesia Bangun House of Indonesia

Sekjen Kemendag Karyanto Suprih Foto: Suasana kebersamaan Diaspora Indonesia di Sydney Australia.

Jakarta - Upaya Kementerian Perdagangan menggenjot ekspor nonmigas Indonesia ke
negeri kangguru, Australia, disambut baik Diaspora Indonesia.
 
Diaspora Indonesia di Sydney, Australia, Suliyanti Sunaryo menggagas pendirian sebuah rumah dan sarana promosi bertajuk “House of Indonesia” (HOI) yang rencananya berdiri pada 2019 di Sydney, Australia.
 
“Kemendag memberi dukungan dengan memindahkan Kantor ITPC ke lokasi House of Indonesia agar perwakilan dapat semakin aktif bekerja sama secara sinergis dengan Diaspora Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal Kemendag, Karyanto Suprih dalam siaran resminya.
 
Ia mengatakan hal itu pada penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan pengelola HOI Sydney, Ozimex International Pty Ltd, bersamaan dengan Kongres Diaspora Indonesia ke-4 di Jakarta, Sabtu, (1/7).
Sekjen Kemendag Karyanto Suprih
 
Suliyanti Sunaryo mengatakan bahwa HOI merupakan wadah yang menampilkan seluruh potensi Indonesia dari berbagai bidang terutama sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi.
 
Rumah ini nantinya akan memiliki lima program utama sebagai upaya peningkatan ekspor, yakni Trade Events and Sales Mission, Trade Advisory, Business Facilitation, Getting to Know The Remarkable Neighbour, dan Pengembangan Platform e-Business.
 
Kemendag akan mendorong instansi pemerintah serta swasta untuk mengoptimalkan keberadaan HOI di Sydney ini.
 
Lebih lanjut, Karyanto menantang Diaspora Indonesia lainnya untuk mengikuti jejak Suliyanti mendirikan HOI di negara tempat tinggalnya masing-masing.
 
“Seluruh unit promosi Indonesia di luar negeri yaitu Indonesia Trade Promotion Center (ITPC),
Indonesia Investment Promotion Center (IIPC), dan Visit Indonesia Tourism Office (VITO)
diharapkan dapat memanfaatkan HOI sebagai sarana promosi terpadu Indonesia,” kata Karyanto.
 
Kemendag telah mereposisi peran Atase Perdagangan dan ITPC telah direposisi Kemendag agar lebih berperan sebagai ‘agen bisnis’ yang berorientasi pemasaran, bukan lagi sebagai pejabat yang harus didatangi.
 
Dengan peran barunya, perwakilan perdagangan diwajibkan memiliki pengetahuan tentang buyer dan pesaing potensial, serta menguasai kemampuan business intelligent. Perwakilan perdagangan juga harus memiliki dan mengetahui product knowledge dan business process dari produk-produk ekspor Indonesia.
 
“Kami berharap dengan reposisi peran ini, Atase Perdagangan dan ITPC dapat semakin aktif bekerja sama secara sinergis dengan Diaspora Indonesia dalam upaya peningkatan ekspor,”
tuturnya.
 
Dirjen PEN Kemendag, Arlinda.
 
Forum Diaspora ke-4
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Arlinda, menegaskan bahwa diaspora sesungguhnya telah memberikan manfaat kepada bangsa Indonesia.
 
Namun, untuk dapat mengoptimalkan manfaat tersebut, diperlukan cara-cara inovatif dalam mempromosikan Indonesia.
 
“Dengan ilmu dan pengalaman yang sudah diperoleh dari negara tempat tinggal, kami
yakin, semua itu dapat dibagi dengan masyarakat Indonesia untuk turut membangun Indonesia.”
 
Forum Diaspora ke-4 yang dibuka Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama, diselenggarakan pada 1 Juli 2017 di Jakarta. Konvensi Diaspora jadi wadah efektif bagi seluruh Diaspora Indonesia untuk saling berbagi informasi, pengalaman, dan memperluas jaringan bisnis.
 
Acara ini juga dapat menginspirasi warga Indonesia lainnya untuk menjadi diaspora atau menjalin kerja sama bisnis dengan diaspora lainnya guna mengembangkan usahanya sendiri dan pada akhirnya perekonomian Indonesia.
 
“Hadirnya mantan Presiden AS Barack Obama dalam Konvensi ini menandakan posisi Indonesia dipandang sebagai negara yang memiliki peran strategis dalam tataran global, termasuk dengan diaspora sebagai salah satu asetnya. Obama pada forum ini harus kita manfaatkan untuk mendorong citra positif Indonesia (Nation Branding) kepada masyarakat internasional,” lanjutnya.
 
Arlinda juga mengajak seluruh Diaspora Indonesia untuk kembali berkarya di Indonesia. Diaspora adalah wajah Indonesia, representasi Indonesia di luar negeri.
 
“Para diaspora adalah Brand Ambassador Indonesia yang sesungguhnya. Mari bersama saling mendukung dan melibatkan pelaku usaha di Indonesia dalam berbisnis, membeli, dan mengenakan produk Indonesia. Diaspora Indonesia juga diajak untuk berinvestasi di Indonesia dan berkunjung ke Indonesia secara rutin demi jalannya roda perekonomian bangsa,” tutupnya.

   
BACA JUGA :