Tingkatkan Diversifikasi Produk dan Pasar Ekspor Indonesia

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Imam Pambagyo Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda Foto: kiri ke kanan : Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional, Imam Pambagyo ; Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita ; dan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Arlinda (Daengpattiroi)

Jakarta - Indonesia gencar melakukan diversifikasi produk dan pasar ekspor dalam mengatasi perlambatan ekonomi global. Upaya ini dilakukan melalui rangkaian Misi Dagang ke Afrika Selatan (Afsel) dan Nigeria yang berlangsung pada 20-26 Juli 2017.

"Indonesia menjajaki peluang kerja sama perdagangan di Afsel dan Nigeria karena kedua negara merupakan pintu masuk utama bagi produk-produk ekspor Indonesia di kawasan Afrika,” ujar Mendag Enggartiasto Lukita di Jakarta, Senin, (31/7).
 
Mendag Enggar mengatakan, Indonesia menargetkan ekspor nonmigas tahun 2017 ke Afsel dan Nigeria meningkat masing-masing sebesar 5,6% atau Mencapai USD 804,6 juta ke Afsel dan USD 321,3 juta ke Nigeria.

Enggar hadir pada pertemuan Joint Trade Comittee (JTC) ke-3 untuk membahas upaya peningkatan hubungan kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan perdagangan.
 
"Pada JTC ke-3 ini, kedua negara sepakat menandatangani Joint Working Report untuk menyelesaikan isu hambatan dagang, membahas Preferential Trade agreement (PTA) Indonesia-SACU, serta melakukan promosi dagang dan investasi secara intesif,"tandasnya.

Di Afsel juga berlangsung Forum Bisnis di Sandtown Convention Center, Johannesburg, (20/7), dihadiri lebih dari 120 pelaku usaha Afsel dan 30 pelaku usaha Indonesia dari 30 perusahaan.

Selain itu Forum Bisnis di gedung Development Bank of South Africa/DBSA, (21/7), dihadiri sekitar 50 pelaku usaha Afsel dan 30 pelaku usaha Indonesia.

Sementara itu, dari hasil one-on-one meeting, yaitu tercatat sejumlah kerja sama yang dijajaki antara perusahaan Indonesia dengan Afsel. Diantaranya, PT Wijaya Karya bekerja sama dengan dengan lima potensial partner (Glowax, Maubane Fapital (Pty) Ltd, Shirdo Trading, Bols /NAFCOC) yang tertarik dengan sektor konstruksi, pergudangan, properti, waste management, dan pertambangan.

Selanjutnya, PT. Charoen Pokphand bekerja sama dengan tiga potensial partner (Afrigrow, Afriholding (Pty) Ltd dan International Trade and Commodities, Otto Mbanglala) dalam menjajaki peluang ekspor produk daging dari Afsel ke Indonesia.

Tidak hanya itu, Rainbow Roof bekerja sama dengan distributor Richard Zulu dan pada bulan Agustus akan melakukan peninjauan langsung ke pabrik di Indonesia; PT Sungai Budi dan PT Musim Mas mendapat permintaan soap noodle dari Advance Cash and Carry, dan PT Gajah Tunggal berhasil memperoleh distributor untuk produk ban motor di Afsel.

Total perdagangan nonmigas Indonesia-Afsel pada 2016 mencapai USD 1,02 miliar dengan nilai ekspor nonmigas Indonesia sebesar USD 727,63 juta. Neraca perdagangan nonmigas Indonesia dengan Afsel pada 2016 tercatat surplus sebesar USD 437,92 juta. Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Afsel periode Januari-Mei 2017 telah mencapai USD 297,88 juta.

Lima produk unggulan Indonesia ke Afrika Selatan berdasarkan kelompok produk utama dan prospektif di tahun 2016 yaitu minyak kelapa sawit mentah dan turunannya, perhiasan, otomotif, produk kimia, serta alas kaki.