LEM Sukadana Baru Tetap Konsisten Produksi Lada

Direktur Jenderal Perkebunan Kasdi Subagyono Foto: Eko, Ketua LEM Sukadana Baru saat merawat kebun ladanya di Lampung Timur (humas Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian RI)

Jakarta-Pemeliharaan kebun tetap dilakukan oleh anggota Lembaga Ekonomi Masyarakat (LEM) Sukadana Baru, Kabupaten Lampung Timur.

LEM ini beranggotakan sebanyak 70 orang yang terbentuk sejak 2018 silam.

“Untuk produksi lada alhamdulillah tidak turut terdampak COVID-19 dan kami tetap konsisten merawat kebun agar hasil maksimal seperti biasanya,” ungkap Eko, Ketua LEM Sukadana Baru saat dihubungi oleh Ditjen Perkebunan 22 Juni lalu.

Disaat berkebun, lanjut Eko, petani kebanyakan melakukannya sendiri, tidak kontak dengan petani lainnya sehingga sangat aman dan sesuai anjuran protokol kesehatan.

Namun tantangan yang dihadapi petani lada saat ini adalah cuaca dan harga jual. Menurutnya, hasil produksi lada tahun lalu rata-rata sebanyak 700-1000 kg kering per hektar.

90% hasil panen tahun lalu sudah terjual ke pedagang pengumpul terdekat dengan kemasan karung plastik, sedangkan untuk tahun ini akan panen di bulan Agustus nanti.

Eko menambahkan, bahwa Harapan Eko dan juga petani-petani lada lainnya, harga lada bisa menguntungkan petani dan ada pendampingan dari pemerintah kepada petani lada.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan Kasdi Subagyono mengatakan, pemerintah akan memberikan fasilitasi sarana pascapanen, peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan pekebun.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap perjuangan petani yang tetap konsisten memproduksi dan memelihara kebunnya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan juga memasok kebutuhan pertanian dan perkebunan Indonesia.