PNM Ajak UMKM Perbatasan Go Digital Lewat PKU Akbar di Sebatik

pnm,direkturutamapnm Foto: Dok: Istimewa.

Jakarta - Ratusan pelaku usaha mikro dan kecil di perbatasan Indonesia-Malaysia berkumpul di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Mereka mengikuti Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar yang digelar PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Tarakan, Minggu (1/9).

Mengangkat tema “Langkah Sehat, UMKM Cerdas Kelola Keuangan Digital, UMKM Perbatasan Naik Kelas”, kegiatan ini tidak hanya menghadirkan edukasi, tetapi juga hiburan berupa jalan sehat, senam massal, serta pameran UMKM binaan PNM. Sebanyak 20 UMKM lokal ikut memamerkan produk mereka, ditambah lima booth dari instansi pemerintah yang ikut mendukung.

Pemimpin Cabang PNM Tarakan, Iwan Razak, menyebut kegiatan ini sebagai wujud komitmen PNM untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat perbatasan. “Ada 700 ibu-ibu nasabah dan masyarakat Nunukan yang hadir dengan semangat belajar dan bertransformasi. Dengan pendampingan berkelanjutan, kami yakin UMKM Sebatik bisa semakin berdaya,” ujarnya.

PKU Akbar ini juga menjadi bagian dari Pekan QRIS Nasional 2025, hasil kerja sama dengan Bank Indonesia. Sejumlah mitra strategis turut terlibat, mulai dari Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Nunukan, Pegadaian, Telkom Indonesia, hingga Bank BRI.

Acara dibuka oleh Anggota DPR RI Komisi VII Dapil Kaltara, Hj. Rahmawati Zainal Paliwang, yang menyebut UMKM sebagai “pahlawan penggerak ekonomi” di kawasan perbatasan. Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Nunukan, Sabri, menegaskan bahwa UMKM adalah motor penggerak ekonomi daerah yang harus terus didukung.

Langkah PNM ini selaras dengan target pemerintah mendorong 30 juta UMKM naik kelas dan masuk ekosistem digital pada 2024–2030. Melalui pembiayaan, literasi keuangan, hingga penguatan manajemen modern, PNM berupaya memastikan pelaku usaha ultra mikro di perbatasan tidak tertinggal dalam arus transformasi digital.