Foto: Dok: Istimewa. Jakarta - Pemerintah terus memperkuat standar pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) demi memastikan makanan yang disalurkan aman, bergizi, dan sesuai kebutuhan penerima manfaat. Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN, Brigjen (Purn) Suardi Samiran, menyebut saat ini 14.230 dari total 15.410 SPPG telah beroperasi pada tingkat nasional. “Tujuan akhirnya jelas: membangun generasi sehat, cerdas, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujarnya. Menurut Suardi, SPPG telah melayani lebih dari 41,92 juta jiwa, mulai dari peserta didik hingga ibu hamil dan balita. Di Sulsel, sebanyak 536 dari 625 SPPG sudah berjalan dan melayani lebih dari 1,39 juta warga. Namun ia menyoroti minimnya SPPG bersertifikat SLHS. Secara nasional baru 1.601 unit yang memenuhi syarat, sedangkan di Sulsel hanya 46. “Kita tidak mau ada insiden keracunan terulang. Kunci utamanya adalah higienitas dan kepatuhan pada standar penyajian,” katanya. Ia menegaskan seluruh SPPG wajib menjalankan prosedur mulai dari penyiapan bahan mentah, proses pengolahan, pemorsian, hingga pendistribusian. Pelatihan penjamah makanan juga terus diperluas, dengan 7.000 peserta mengikuti kegiatan di Makassar, Bulukumba, dan Wajo. “Ini bukan sekadar memasak. Ada ahli gizi yang menghitung kecukupan gizi, ada accounting yang memastikan anggaran tepat, dan ada kepala SPPG yang bertanggung jawab penuh,” ungkapnya. BACA JUGA : BGN Latih Ribuan Penjamah Makanan untuk Tingkatkan Kualitas Layanan MBG di Sulsel Optimalisasi Bahan Baku Lokal Jadi Fokus dalam Pengembangan Dapur MBG Percontohan di Kebumen Kebumen Jadi Lokasi Pilot Project Nasional Dapur MBG, Bupati Beri Dukungan Penuh Danlanud ZAM Pastikan Operasional SPPG Berjalan Sesuai Standar BGN BGN Dorong Percepatan 21 Dapur Gizi di Bone Bolango, Potensi Perputaran Ekonomi Capai Rp250 Miliar Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.