Foto: Dok: Istimewa. Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengambil peran utama dalam penanganan banjir besar yang melanda Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, sejak Minggu (23/11). Hujan lebat yang terus mengguyur wilayah tersebut membuat air sungai meluap dan merendam 21 nagari di delapan kecamatan, menimbulkan dampak masif bagi ribuan warga. Dalam laporan resmi yang dirilis Senin (24/11), BNPB mencatat 3.076 unit rumah terendam, dua rumah rusak, serta kerusakan fasilitas publik seperti jembatan, irigasi, sekolah, hingga lahan pertanian seluas lebih dari 160 hektare. BPBD Padang Pariaman mencatat 9.228 jiwa terdampak dan 258 warga mengungsi. BNPB langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan penanganan cepat, mulai dari pendataan, penyediaan logistik, hingga pemantauan kenaikan debit air. Situasi semakin menantang ketika hujan kembali turun pada Senin pagi dan membuat ketinggian air naik menjadi 30–150 sentimeter. BNPB menegaskan akan terus memperkuat dukungan personel, peralatan, dan logistik di lapangan. Peran aktif BNPB juga terlihat dalam penanganan banjir di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, dua hari sebelumnya. BNPB membantu asesmen dan koordinasi lintas instansi setelah 40 KK terdampak akibat hujan intensitas tinggi dan pendangkalan sungai. BNPB kembali mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan musim hujan, terutama di wilayah dengan riwayat banjir dan aliran sungai yang menyempit. BACA JUGA : Sejumlah Daerah Dilanda Banjir, BNPB Catat Puluhan KK Terdampak BNPB Tanam 68 Ribu Pohon di Wonosobo untuk Tekan Risiko Bencana Hidrometeorologi Menguatkan Ketangguhan Lebak: Mitigasi Bencana Melalui Program Pooling Fund Bencana Kepala BNPB Pimpin Penanganan Longsor Banjarnegara: “Keselamatan Tim dan Warga adalah Prioritas Mutlak” Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.