Foto: Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan. Dok: Istimewa. Jakarta - Upaya pencarian korban reruntuhan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, memasuki tahap akhir. Hingga Senin (6/10/2025) pukul 15.03 WIB, total korban yang terdata mencapai 167 orang. Dari jumlah tersebut, 159 orang telah ditemukan, sementara delapan lainnya masih dalam pencarian. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, mengatakan proses pembersihan puing terus dilakukan sejak pagi dengan bantuan alat berat dan dukungan personel gabungan. Cuaca cerah sejak pagi turut mempercepat proses evakuasi, meski kondisi struktur bangunan yang rapuh masih menjadi kendala utama di lapangan. “Tim bekerja secara hati-hati agar tidak menimbulkan risiko tambahan. Prioritas kami adalah menyelesaikan evakuasi dan memastikan seluruh korban dapat ditemukan,” ujar Budi di lokasi kejadian. Dari 159 korban yang telah ditemukan, sebanyak 104 orang dinyatakan selamat, enam di antaranya masih dirawat di rumah sakit. Sementara korban meninggal dunia bertambah menjadi 55 orang. Tim DVI Polri juga tengah mengidentifikasi lima bagian tubuh manusia yang ditemukan di antara puing bangunan. Dalam operasi hari ini, enam jenazah berhasil dievakuasi dari sisi barat reruntuhan. Pemerintah melalui BNPB menegaskan bahwa tahap tanggap darurat akan segera beralih ke fase rehabilitasi dan rekonstruksi setelah seluruh korban ditemukan. Selain fokus pada pemulihan, pemerintah juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap aspek konstruksi dan pengawasan bangunan di lingkungan pendidikan dan pesantren. Tragedi ambruknya musala empat lantai ini menjadi bencana dengan jumlah korban terbesar sepanjang tahun 2025. Duka mendalam menyelimuti masyarakat Sidoarjo, sementara doa dan dukungan terus mengalir untuk para korban dan keluarga yang terdampak. BACA JUGA : Kepala BNPB Paparkan Dampak dan Upaya Penanganan Bencana di Tiga Provinsi dari Posko Silangit Kepala BNPB Tegaskan Komitmen Pemerintah Dampingi Penanganan Erupsi Semeru Kepala BNPB Kerahkan Tim ke Sumatera Utara, Respons Cepat Banjir dan Longsor Beruntun Kepala BNPB Suharyanto Minta Relokasi Korban Semeru Diputuskan Lewat Musyawarah Warga BNPB Dorong Sumbar Terapkan Satu Data Bencana demi Keselamatan Masyarakat Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.