Bangun Generasi Sehat, BGN Tekankan Kolaborasi untuk Sukseskan Program MBG

badangizinasional,bgn,dadan Foto: Dok: Istimewa.

Jakarta - Sekretaris Utama Badan Gizi Nasional (BGN), Sarwono, menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dirancang sebagai investasi jangka panjang negara dalam membangun sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045. Hal tersebut ia sampaikan dalam Webinar Internasional PERSAGI–Poltekkes Jakarta II, Kamis (20/11).

Sarwono menyebut bahwa MBG memiliki peran besar dalam meningkatkan status gizi kelompok rentan, mulai dari anak usia dini hingga ibu hamil dan menyusui. Namun, ia tak menampik adanya tantangan, terutama di aspek keamanan pangan yang berbeda-beda di tiap daerah.

“Ini tahap awal. Kita butuh pemikiran bersama dan dukungan lintas sektor untuk memastikan keamanan pangan dalam program MBG semakin baik dari waktu ke waktu,” ujarnya.

Dalam paparannya, Sarwono menjelaskan bahwa penyelenggaraan MBG membutuhkan operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang disiplin dan terstandar. Seluruh tahapan, mulai dari bahan baku hingga distribusi, harus berjalan sesuai prosedur demi menjamin keamanan dan mutu makanan.

Selain itu, pendidikan gizi juga menjadi perhatian utama. Menurutnya, peserta didik harus memahami manfaat makanan yang mereka terima sehingga konsumsi pangan bergizi dapat memberikan dampak maksimal.

Sejak awal pelaksanaan, pemerintah telah mengoperasikan 15.364 SPPG dan memberikan manfaat kepada sekitar 41,86 juta penerima di seluruh Indonesia.

Sarwono pun mendorong para peserta webinar untuk terus meningkatkan kapasitas keilmuan dan praktik lapangan, terutama dalam penerapan standar keamanan pangan seperti HACCP. Ia mengapresiasi PERSAGI yang konsisten mendukung implementasi MBG melalui pelatihan, peningkatan kapasitas nutrisionis, hingga penyusunan pedoman teknis.

“Kontribusi sekecil apa pun sangat berarti untuk memastikan program strategis nasional ini benar-benar memberikan manfaat jangka panjang,” ujarnya.