Foto: Dok: Istimewa. Jakarta - Kabupaten Kebumen resmi ditunjuk oleh Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai salah satu lokasi pilot project atau percontohan pengelolaan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). Penunjukan ini menjadi bukti kepercayaan pemerintah pusat kepada Kebumen dalam memastikan keberhasilan program penyediaan makanan bergizi bagi masyarakat. Dapur percontohan tersebut berlokasi di Desa Tanuharjo, Kecamatan Alian. Selain Kebumen, dua daerah lain yang juga mendapat penunjukan serupa adalah Jambi dan Banjar. Staf BGN, Arif Nur Rakhman, didampingi Fahmi Idris, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu proses serah terima aset dari Kementerian PUPR kepada BGN sebelum dapur percontohan dapat beroperasi penuh. “Kami masih menunggu serah terima dari Kementerian PUPR ke BGN,” ujarnya. Arif menambahkan, pengelolaan dapur ini nantinya akan dilakukan langsung oleh BGN dengan melibatkan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja. Tujuannya agar program tidak hanya meningkatkan pelayanan gizi, tetapi juga memberdayakan ekonomi lokal. Bupati Kebumen Lilis Nuryani menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan pemerintah pusat. “Terima kasih sudah dipercayakan di Kebumen. Tentu kami mendukung sepenuhnya,” ungkapnya dalam pertemuan di kantor bupati, Senin (17/11/2025). Pertemuan tersebut juga dihadiri sejumlah kepala dinas terkait. Diskusi mengerucut pada strategi penyerapan bahan baku lokal agar program berdampak langsung pada petani Kebumen. Pemerintah daerah meminta daftar menu bulanan Dapur MBG untuk memudahkan perencanaan logistik. Usulan itu diterima baik oleh BGN. Kepala Distapang, Teguh Yuliono, menjelaskan bahwa daftar menu akan membantu petani menyiapkan produksi sesuai kebutuhan. “Dengan mengetahui daftar menunya, kami bisa menyiapkan permintaan dari Dapur MBG,” katanya. Saat ini, sejumlah buah lokal seperti pisang, kelengkeng, melon, dan pepaya sudah digunakan untuk kebutuhan dapur. Namun pasokan sayur masih banyak berasal dari luar daerah. Teguh mengakui kendala penyerapan lokal karena belum adanya kepastian permintaan rutin dari dapur. Sementara itu, Kepala Dinkes PPKB Iwan Danardono melaporkan bahwa total 117 dapur berfungsi sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kebumen. “Yang beroperasi 92 dapur, 23 dapur belum beroperasi. Semuanya tetap perlu monitoring berkala,” ujarnya. BACA JUGA : BGN Latih Ribuan Penjamah Makanan untuk Tingkatkan Kualitas Layanan MBG di Sulsel Optimalisasi Bahan Baku Lokal Jadi Fokus dalam Pengembangan Dapur MBG Percontohan di Kebumen Danlanud ZAM Pastikan Operasional SPPG Berjalan Sesuai Standar BGN BGN Dorong Percepatan 21 Dapur Gizi di Bone Bolango, Potensi Perputaran Ekonomi Capai Rp250 Miliar Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.