News
Jumat, 28 November 2025 | Redaksi
Dalam kegiatan yang melibatkan DPR RI dan mitra kerja tersebut, BGN tampil sebagai rujukan utama penyusunan pedoman teknis serta pengawalan implementasi program. Tenaga Ahli BGN, Teguh Suparngadi, menegaskan bahwa MBG disusun dengan pendekatan ilmiah berbasis kebutuhan energi dan gizi anak.
Pengamat komunikasi Emrus Sihombing menilai Badan Gizi Nasional (BGN) tampil sebagai lembaga yang terbuka dan responsif dalam menyempurnakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, BGN tidak melihat kritik sebagai ancaman, melainkan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kebijakan dan tata kelola program.
Badan Gizi Nasional (BGN) kembali menunjukkan perannya sebagai motor penggerak peningkatan gizi masyarakat melalui sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar di Wantilan Desa Adat Penguyangan, Kecamatan Denpasar Utara.
Capaian ini dinilai tak lepas dari keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program strategis nasional pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, menjadi pembicara utama dalam kegiatan tersebut. Ia menekankan bahwa Indonesia masih menghadapi darurat gizi kronis, khususnya tingginya angka stunting yang berdampak langsung pada perkembangan otak dan kemampuan kognitif anak.