Srikandi Sungai Wujud Nyata Pemberdayaan Perempuan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohanna Yambise UGM Foto: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA,) Yohanna Yambise

Yogyakarta - Manusia memerlukan sungai untuk mendukung keperluan dan aktivitasnya, sebaliknya keberadaan sungai juga dapat dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Hal inilah yang diupayakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dalam melibatkan perempuan untuk aktif melindungi sungai.

Menteri PPPA, Yohana Yambise mengatakan, pengelolaan lingkungan akan mempengaruhi terwujudnya pembangunan manusia, sosial, dan ekonomi yang berkelanjutan.

Hal ini sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang diresmikan sebagai pengganti Millennium Development Goals (MDGs) pada akhir September 2015, yang melihat pilar bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

"Dalam SDGs, lingkungan dinyatakan sebagai salah satu di antara 6 elemen esensial, yaitu planet, people, dignity, prosperity, justice, and partnership,” ujarnya ketika menjadi pembicara dalam acara Konferensi Smart Women in River di UGM, di Yogyakarta, pertengahan Juni lalu.

Di sini terlihat keterkaitan yang erat antara planet dan manusia untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan. Untuk itu, gender juga sudah diarusutamakan ke dalam 15 dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan.

Bahkan terkait dengan lingkungan dan tujuan pembangunan nomor 13 tentang perubahan iklim, melalui kerangka konvensi PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC), Indonesia sudah secara aktif menyampaikan pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam berbagai kebijakan perubahan iklim.

Menteri Yohana menuturkan kondisi lingkungan yang buruk akan menyulitkan masyarakat bebas dari kemiskinan dan kelaparan, terutama jika kita menggantungkan diri pada sektor pertanian.

Kemiskinan umumnya dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, namun perempuan menjadi kelompok yang paling dominan untuk menanggung dampaknya karena keterbatasan akses mereka pada air bersih dan sanitasi.

Karena itu, inisiasi srikandi sungai ini adalah salah satu contoh nyata inisiatif warga untuk mendorong partisipasi aktif perempuan dalam restorasi daerah aliran sungai dan pemberdayaan masyarakat sekitar sungai untuk meningkatkan daya dukung dan keberlanjutan lingkungan, kualitas hidup penduduknya, dan aktivitas ekonomi yang berkelanjutan.