Minimalisir Risiko Banjir, Drainase di Kompleks Istana Diperbaiki

menteri pupr basuki hadimuljono Foto: Menteri Basuki tinjau proyek perbaikan drainase di Istana (dok PUPR)

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan rehabilitasi drainase di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Rehabilitasi ini dilakukan untuk meminimalisir risiko kembali terulangnya banjir di lokasi tersebut.

"Mudah-mudahan setelah pekerjaan drainase ini selesai, kawasan Istana Jakarta terbebas dari banjir," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kemarin saat melakukan peninjauan pekerjaan drainase di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/12).

Rehabilitasi drainase dilakukan dengan perbaikan saluran utama menggunakan box culvert sepanjang 1.535 meter, pemasangan U Ditch sepanjang 2.172 meter, pembuatan area pemanen hujan (rain harvesting) dan pengadaan pompa dengan kemampuan total 750 liter/detik.

Pekerjaan rehabilitasi ini dibagi dua yakni wilayah barat dan wilayah timur.

Untuk wilayah barat dimulai dari gedung eks Bina Graha, perkantoran kepala sekretarian presiden, depan istana negara sampai dengan masjid.

“Semua pemasangan drainase sudah selesai dan akan dilakukan pengaspalan," kata Menteri Basuki.

Sementara untuk wilayah timur, mulai dari biro umum, kantor presiden sampai istana merdeka, sebagian besar sudah terpasang. Dari rencana pemasangan 62 titik manhole, tinggal 10 titik dalam dalam pengerjaan.

“Mudah-mudahan dalam dua atau tiga hari bisa selesai dan setelah itu dilakukan pengaspalan," jelasnya.



Rehabilitasi ini sendiri ditargetkan selesai pada 31 Desember 2017 dan dilanjutkan dengan masa pemeliharaan.

Menteri Basuki menambahkan, pada tanggal 11 Januari 2018, Presiden Jokowi akan menerima tamu negara sehingga perapihan dan pembersihan pekerjaan perlu segera diselesaikan.

“Harus tuntas sebelum tanggal tersebut karena akan ada banyak tamu negara yang datang. Kami akan pastikan jalan di sekitar Istana Merdeka juga akan mulus kembali," tegasnya.

Dalam mengerjakan proyek pemasangan drainase di Istana Merdeka, Menteri Basuki mengaku tidak ada teknologi khusus yang digunakan.

Hanya saja, pekerjaan harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kegiatan di istana. Disamping itu, banyaknya tamu negara yang datang membuat pekerjaan proyek tidak bisa dilakukan selama 24 jam.

"Tapi sekarang sejak Presiden Jokowi berkantor sebulan di Istana Bogor, pekerjaan dilakukan 24 jam. Kabel utilitas yang berada di dalam tanah ditata lagi,” terangnya.

Sementara itu, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo mengatakan, sampai dengan minggu ke-24 atau 18 Desember-25 Desember 2017 progress pekerjaan sudah mencapai 93 persen.

“Untuk mengantisipasi lapangan yang becek, maka kami akan menyediakan mobil semprot air untuk membersihkan lumpur atau tanah yang berceceran sehingga tetap terlihat bersih. Beberapa gundukan tanah di seksi timur juga akan segera diangkut dan dibersihkan," katanya.