Tinjau Dua Proyek Bendungan

Menteri Basuki : Tidak Ada Kesulitan dalam Tekhnik Konstruksi

menteri pupr basuki hadimuljono Foto: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau proyek Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo.

Ponorogo - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau 2 bendungan yang tengah dibangun, Bendo di Kabupaten Ponorogo dan Tukul di Kabupaten Pacitan.
 
Pembangunan kedua bendungan dimaksudkan agar jumlah tampungan air di Indonesia terus bertambah sesuai dengan amanat Nawacita untuk memenuhi ketahanan pangan dan ketahanan air.
 
“Salah satu yang tengah dibangun adalah Bendungan Bendo yang kapasitasnya cukup besar, bisa menampung 43 juta m3 untuk suplai irigasi di Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo seluas 7.800 Ha. Ditargetkan selesai akhir tahun 2019,” kata Menteri Basuki  di Kec. Sawoo, Kab. Ponorogo, Jawa Timur kemarin, Jumat (30/3).
 
Manfaat lainnya untuk air baku sebesar 780 liter/detik, pembangkit listrik 4 MW dan pengendalian banjir Kota dan Kabupaten Madiun. Bendungan dengan tinggi 71 meter membendung Sungai Keyang.
 
Kunjungan dilanjutkan ke Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan yang dimulai tahun 2014. Progresnya saat ini sudah mencapai 64% dan ditargetkan rampung pada Juli 2019.
 
Menurut Menteri Basuki tidak ada kesulitan dalam teknik konstruksi bendungan. Tantangannya adalah pada tebing di sekitar lokasi bendungan yang rentan longsor. Karena itu penanganan longsor yang sudah dilakukan akan ditambah dengan pembuatan sabo dam untuk menahan pasir dan batu dari hulu sungai.
 
“Lansekap disini juga akan ditata karena Pacitan memiliki pemandangan bagus dan menjadi tujuan wisata. Tampungan air di Pacitan akan kita tambah karena Pacitan termasuk daerah kering,” jelasnya.
 
Bendungan Tukul mampu menampung 9 juta m3 untuk mensuplai irigasi seluas 600 ha dan air baku 300 liter/detik. Selain itu mengurangi banjir di Pacitan karena bendungan ini menahan anak Sungai Grindulu.