Foto: Badan Riset dan Inovasi Nasional. Dok: Istimewa. Jakarta - Laut Nusantara yang biru nan luas kembali menjadi panggung bagi ilmu pengetahuan. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah bersiap meluncurkan Indonesia Maritime and Western Pacific Ocean Longterm Scientific Expedition (IMPOLSE) 2025, sebuah perjalanan ilmiah panjang yang akan mengarungi samudra bersama mitra riset dari Institute of Oceanology Chinese Academy of Science (IOCAS), Republik Rakyat Tiongkok. Ekspedisi ini dijadwalkan berlayar selama 31 hari, mulai Oktober hingga November 2025. Kapal riset BRIN akan menelusuri perairan Nusantara, membawa misi mulia: menyingkap jejak mikroplastik yang tersembunyi di kedalaman laut, serta membandingkan keberadaannya sebelum dan sesudah pandemi Covid-19. “Laut kita menyimpan cerita yang tak pernah habis. Melalui ekspedisi ini, kita ingin mendengar kembali suara samudra, meneliti jejak mikroplastik yang mungkin mengubah kehidupan di dalamnya,” ungkap Ketua Tim Tata Kelola Ekspedisi BRIN, Adi Slamet Riyadi. Menyelami Arus, Menyelamatkan Data Tak hanya mikroplastik, IMPOLSE 2025 juga akan menyingkap rahasia besar lain dari perairan Nusantara. Para periset akan mengamati Arus Lintas Indonesia (Arlindo) – salah satu arus laut terbesar dunia yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, sang pengatur iklim Indo-Pasifik. Dinamika turbulensi, struktur hidrografi, hingga validasi model iklim global akan menjadi bagian dari perjalanan ini. Di tengah gelombang, para ilmuwan juga akan merawat sistem tambat peralatan (mooring maintenance), memasang empat perangkat baru, mengambil kembali satu perangkat yang telah dua tahun bersemayam di laut, serta merotasi alat lainnya. Sebanyak 55 alat Conductivity, Temperature, and Depth (CTD) pun akan dilepaskan, menyelami kedalaman untuk merekam denyut nadi samudra—suhu, konduktivitas, hingga rahasia biologi laut. Bersama CTD, kotak pengambil sedimen (sediment box cores) akan diturunkan, membawa pulang cerita dari dasar samudra yang hening. Ruang Bagi Generasi Periset Ekspedisi bukan hanya milik kapal dan peralatan. Ia juga milik manusia—para periset yang dengan tekun menyalin kisah laut menjadi pengetahuan. BRIN membuka kesempatan bagi 10 periset Indonesia untuk ikut serta. Dengan syarat pendidikan minimal S2 di bidang fisika oseanografi atau pencemaran laut, para periset akan dilibatkan penuh: dari pengambilan data, analisis, hingga publikasi ilmiah. Pendaftaran dibuka 1–9 September 2025, seleksi substansi berlangsung 10–13 September, dan pengumuman hasil akan disampaikan 19 September 2025. BACA JUGA : Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.