Foto: Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Kompleks Parlemen. Dok: Istimewa. Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengajukan tambahan anggaran besar untuk tahun 2026. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan permintaan dana Rp22,53 triliun dalam rapat bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/9/2025). Menurut Arief, pagu awal anggaran yang ditetapkan pemerintah untuk Bapanas hanya sebesar Rp233,29 miliar. Anggaran itu terbagi dalam program ketersediaan, akses, dan konsumsi pangan berkualitas sebesar Rp89,19 miliar, serta program dukungan manajemen senilai Rp144,09 miliar. Namun, jumlah tersebut dinilai tidak sebanding dengan beban kerja Bapanas dalam menjaga ketahanan dan stabilitas pangan nasional. “Pagu yang tersedia saat ini belum mampu menopang kebutuhan program strategis. Karena itu, kami mengajukan tambahan anggaran Rp22,53 triliun yang akan difokuskan pada stabilisasi pasokan dan harga pangan,” jelas Arief. Jika usulan tersebut disetujui, total kebutuhan anggaran Bapanas untuk tahun 2026 mencapai Rp22,76 triliun. Tambahan itu direncanakan untuk penyaluran Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebesar Rp2,05 triliun, program bantuan pangan beras Rp20,46 triliun untuk 18 juta keluarga penerima manfaat, serta bantuan pangan bencana Rp17,92 miliar. Tak hanya tambahan anggaran, Bapanas juga mengusulkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sub bidang pangan sebesar Rp482,02 miliar. Dari jumlah itu, Rp269 miliar dialokasikan untuk kegiatan fisik, seperti pengadaan 110 unit mobil pengangkut pangan, rehabilitasi lumbung masyarakat, hingga penguatan laboratorium keamanan pangan. Sementara Rp213,02 miliar DAK non-fisik diarahkan pada pengembangan desa berbasis pangan B2SA, pembangunan sistem informasi pangan daerah, serta penguatan lumbung pangan di 50 lokasi. Arief menegaskan, seluruh usulan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan pangan masyarakat tersedia dengan harga terjangkau. “Kami berharap dukungan penuh dari Komisi IV agar program ini berjalan optimal dan dampaknya langsung dirasakan masyarakat di daerah,” pungkasnya. BACA JUGA : Pemerintah Perkuat Stabilisasi Pangan, Harga Beras Turun di 58 Kabupaten/Kota NFA Luncurkan Program Pangan Fortifikasi untuk Cegah Stunting di Kabupaten Bogor Bapanas dan BRIN Jalin Kerja Sama Pemanfaatan Teknologi Iradiasi Pangan Di Balik Rak Kosong, NFA Menata Kembali Pasokan Beras Premium Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.