Menembus Jembatan Kayu Rapuh, Pak Asdar Antar Makanan Bergizi ke Ujung Pulau Osi

badangizinasional,bgn,dadan Foto: Dok: Istimewa.

Jakarta - Pagi perlahan menyinari Pulau Osi, Seram Bagian Barat, saat suara motor terdengar pelan menyusuri jembatan kayu yang melintang di atas mangrove. Di atas motor itu, sebuah kotak besar berisi puluhan porsi makanan bergizi terikat kuat.

Di balik helmnya, sosok sederhana bernama Asdar mengemudikan kendaraan dengan hati-hati. Sejak Mei 2025, ia menjadi petugas distribusi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Resetlemen Pulau Osi.

Setiap hari, Asdar menempuh perjalanan sejauh tiga kilometer untuk mengantarkan makanan ke SD Negeri Pulau Osi dan PAUD At-Taqwa dua sekolah di ujung pulau yang hanya bisa dicapai melalui jembatan kayu sempit yang sebagian sudah rapuh. Jalan licin saat air pasang membuat perjalanannya penuh risiko.

“Kalau pasang, air bisa naik sampai ke jembatan. Kadang papannya rusak, jadi saya harus hati-hati supaya makanan tidak tumpah,” ujarnya, Senin (10/11).

Asdar membawa 149 porsi makanan setiap hari. Karena motor hanya mampu mengangkut sekitar 63 porsi, ia harus melakukan tiga kali perjalanan bolak-balik. Meski melelahkan, kedatangannya selalu disambut meriah oleh anak-anak yang berlari sambil tertawa.

“Melihat mereka senang, itu yang membuat saya ikut bahagia,” katanya.

Guru kelas IV SDN Pulau Osi, WA Heni, mengatakan siswa selalu menunggu kedatangan Asdar.

“Kalau Pak Asdar datang mereka langsung lari, rebutan bantu menurunkan ompreng,” tuturnya. Meski medan sulit, Asdar hampir tak pernah terlambat.

Asdar berharap program MBG terus berlanjut. “Manfaatnya besar sekali untuk anak-anak, semoga tidak dihentikan,” katanya.

Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, memberikan apresiasi atas dedikasi para petugas lapangan.

“Upaya Pak Asdar mencerminkan komitmen menjangkau seluruh anak Indonesia. BGN terus mendukung inovasi adaptif agar distribusi berjalan lancar dan aman,” ucapnya.

Kisah Asdar menjadi bukti bahwa komitmen dan kepedulian mampu menembus segala keterbatasan, bahkan jembatan kayu yang hampir roboh sekalipun.