LPDB-KUMKM Perkuat Permodalan Koperasi Terdampak Covid-19

Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Fitri Rinaldi Foto: Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Fitri Rinaldi menyerahkan akad pinjaman/pembiayaan dengan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Al Amanah Sumedang dan KSPPS BMT Dana Ukhuwah (Lembang). Daeng Pattiroy

Bandung-Untuk memperkuat permodalan koperasi terdampak wabah Covid-19, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) melakukan penandatanganan akad pinjaman/pembiayaan dengan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Al Amanah Sumedang dan KSPPS BMT Dana Ukhuwah (Lembang).

Bagi BMT Al Amanah, ini proses pencairan tahap kedua sebesar Rp1 miliar. Sebelumnya, pada Desember 2019, sudah cair dana bergulir sebesar Rp1 miliar.

Sedangkan bagi KSPPS Dana Ukhuwah, ini pertama kali mendapat dana bergulir Rp1 miliar dari LPDB KUMKM. Tahap awal ini akan cair sebesar Rp500 juta, dan termin berikutnya sebesar Rp500 juta akan dicairkan setelah dilakukan monitoring dan evaluasi dari LPDB-KUMKM.

Penandatanganan dilakukan Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Fitri Rinaldi di Kantor Satgas LPDB-KUMKM, di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/5). "Bantuan perkuatan permodalan dari LPDB-KUMKM menjadi sesuatu yang amat ditunggu pelaku koperasi, apalagi di tengah kondisi merebaknya wabah Covid-19," ucap Rinaldi, usai akad pinjaman.

Bagi Rinaldi, penarikan dana anggota koperasi menjelang Hari Raya merupakan hal yang lumrah. Hanya saja, yang ditakutkan adalah dampak dari Covid-19 dimana usaha anggota tidak berjalan normal. Sehingga, menarik simpanan di koperasi menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan mereka.

"Biasanya, yang ditarik itu simpanan sukarela. Tapi, kalau koperasi yang dana modal kerjanya di atas 50% dari anggota, ketika ada penarikan bersama akan sangat terasa bagi koperasi. Momen seperti inilah pemerintah melalui LPDB-KUMKM hadir," jelas Rinaldi.

Rinaldi menambahkan, di tengah wabah Covid-19 tahapan proses dana bergulir berjalan seperti biasa, dari pengajuan proposal hingga pencairan dana. Hanya saja, ada beberapa tahapan yang dilaksanakan secara jarak jauh.

"Misalnya, kunjungan lapangan kita lakukan melalui video conference. Meski begitu, segala dokumen asli tetap disajikan, meski direkam dalam sarana video conference," papar Rinaldi.

Rinaldi berharap guliran dana pinjaman/pembiayaan ini dapat memperkuat permodalan anggota koperasi yang bergerak di sektor produktif.

"Diprioritaskan bagi anggota yang usahanya melemah karena Covid-19. Namun, ada juga anggota koperasi yang justru usahanya berkembang di tengah kondisi seperti sekarang ini," tukas Rinaldi.