Foto: Sekretaris Utama NFA, Sarwo Edhy, bersama Wakil Bupati Nias Selatan, Yusuf Nache. Dok: istimewa. Jakarta – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus mendorong penguatan ketahanan pangan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Komitmen ini ditegaskan dalam pertemuan antara Sekretaris Utama NFA, Sarwo Edhy, dengan Wakil Bupati Nias Selatan, Yusuf Nache, yang berlangsung di Kantor NFA, Jakarta, Rabu (11/06). Sarwo Edhy menyampaikan bahwa Kabupaten Nias Selatan memiliki potensi besar dalam pengembangan pangan lokal, khususnya melalui pemanfaatan lahan desa secara profesional. “Saya mendengar Bapak Wakil Bupati menyampaikan rencana optimalisasi lahan untuk penanaman jagung. Itu langkah yang sangat baik dan tentu kami dukung sepenuhnya. Swasembada pangan, baik untuk padi maupun jagung, merupakan strategi penting untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Sarwo. Lebih lanjut, Sarwo menjelaskan bahwa pada tahun ini NFA berkomitmen mengembangkan program Desa B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) dan memperluas cakupan Rumah Pangan B2SA hingga 809 lokasi di 50 kabupaten/kota. Ini merupakan bagian dari strategi dalam mendorong penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat. “Kami akan upayakan agar program Desa B2SA juga bisa dialokasikan di wilayah Bapak pada tahun 2026. Oleh karena itu, Bapak dapat mulai mempersiapkan usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pangan,” tambahnya. Wakil Bupati Nias Selatan, Yusuf Nache, menyampaikan bahwa Kabupaten Nias Selatan merupakan wilayah tertinggal yang masih menghadapi banyak tantangan dalam ketahanan pangan. Dengan ketergantungan tinggi pada pasokan luar daerah untuk komoditas seperti cabai dan padi, serta infrastruktur dan transportasi yang terbatas, dibutuhkan intervensi nyata dari pemerintah pusat. "Kami sangat berharap adanya perhatian khusus dari Badan Pangan Nasional dalam bentuk program konkret dan bantuan sarana pascapanen," ujarnya. Di akhir pertemuan, Sarwo menyampaikan bahwa untuk bulan Juni–Juli 2025, Badan Pangan telah mengusulkan anggaran sebesar Rp5 triliun untuk program bantuan pangan berupa beras sebanyak 20 kg per keluarga. Beliau menitipkan agar program ini dapat diawasi dengan baik oleh pemerintah daerah agar tepat sasaran. "Kami juga membuka peluang kerja sama lanjutan, terutama dalam program diversifikasi pangan dan peningkatan konsumsi protein, demi membangun kemandirian pangan yang berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Nias Selatan,"tegasnya. Pertemuan ini juga dihadiri oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Nias Selatan dan Pejabat Perencana Ahli Madya NFA, antara lain Staf Ahli Bupati Bidang SDM dan Kemasyarakatan, Kepala Bapperida, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Pangan, serta Kasubbid Pariwisata, Ketenagakerjaan, dan Penanaman Modal Bapperida. BACA JUGA : Percepat Kemandirian Pangan, Sebanyak 38 Provinsi dan 314 Kota Ikuti Bimtek PPH NFA Percepat Langkah Stabilisasi Pangan Kepala NFA Sampaikan Bantuan Pangan Beras Akan Lebih Efisien dan Tepat Sasaran NFA Bersama IPB University Gelar Diskusi Perkuat Basis Data Gizi Pangan Segar Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.