Foto: Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho. Dok: istimewa.. Jakarta - Penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terus menunjukkan tren positif. Hingga akhir Semester I 2025, penyaluran FLPP tercatat mencapai 120.976 unit rumah senilai Rp14,99 triliun, tumbuh signifikan 44,50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 83.720 unit senilai Rp10,17 triliun. Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, mengapresiasi peningkatan tersebut dan menyebutnya sebagai bukti komitmen bersama dalam mendukung program pemerintah. “Kenaikan ini tidak lepas dari semangat para pengembang dan bank penyalur dalam menyukseskan Program 3 Juta Rumah. Kami sangat mengapresiasi kolaborasi ini dan berharap semangat ini terus terjaga untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah layak. Ini sekaligus bukti komitmen Pemerintahan Presiden Prabowo dalam memberikan Karpet Merah Untuk Rakyat melalui program KPR Sejahtera FLPP,” ujar Komisioner Heru. Penyaluran dana FLPP semester I 2025 ini dari sisi bank penyalur, Bank BTN masih memimpin dengan 64.429 unit rumah senilai Rp7,99 triliun. Disusul oleh BTN Syariah dengan 24.126 unit senilai Rp2,95 triliun, dan Bank BRI di posisi ketiga dengan 9.791 unit senilai Rp1,23 triliun. BNI dan Bank Mandiri melengkapi posisi lima besar dengan masing-masing 5.394 unit senilai Rp680, 03 miliar dan 4.558 unit senilai Rp580, 39 miliar. Dari kalangan asosiasi pengembang, REI (Real Estate Indonesia) menjadi kontributor terbesar dengan 50.759 unit rumah senilai Rp6,28 triliun. Disusul oleh APERSI dengan 36.616 unit senilai Rp4,56 triliun, dan HIMPPERA sebanyak 16.324 unit senilai Rp 2 triliun. Menyusul ASPRUMNAS sebanyak 3.973 unit senilai Rp481, 02 miliar rumah dan APERNAS sebanyak 3.928 unit rumah senilai Rp488, 30 miliar. Jawa Barat Paling Banyak Menyerap FLPP Provinsi dengan penyaluran tertinggi adalah Jawa Barat, dengan total 28.548 unit rumah senilai Rp3,57 triliun. Berikutnya adalah Jawa Tengah (10.730 unit), Sulawesi Selatan (9.395 unit), Banten (8.460 unit), dan Jawa Timur (7.541 unit). Dilihat dari jenis pekerjaan, mayoritas penerima FLPP adalah pekerja swasta sebanyak 92.332 unit (76,32%). Wiraswasta berada di posisi kedua (15.377 unit), disusul PNS (7.563 unit), TNI/Polri (2.368 unit), dan profesi lainnya (3.336 unit). “Kami optimis penyaluran FLPP akan terus tumbuh dan mencapai target yang ditetapkan. Sinergi seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci sukses dalam mewujudkan rumah layak dan terjangkau bagi masyarakat,” ujar Komisioner Heru. Ke depan, Komisioner Heru optimistis pencapaian program FLPP akan terus melaju. Ia menekankan pentingnya kerja sama yang semakin solid dari seluruh pihak. “Dengan kuota FLPP yang naik dari 220 ribu menjadi 350 ribu unit rumah, kami berharap para pengembang dan bank penyalur bisa makin all-out memanfaatkan sisa waktu yang ada,” ujarnya. Hingga akhir Juni 2025, penyaluran FLPP sudah menembus 54,98% dari target awal (220 ribu unit). Namun jika mengacu pada kuota baru, yaitu 350 ribu unit rumah, capaian saat ini baru mencapai 34,56%. “Kami mengapresiasi dukungan dan arahan Menteri PKP dalam pencapaian kinerja semester I, dan komitmen untuk bekerja lebih keras dalam mencapai target penyaluran di semester 2 mendatang. Dengan sisa waktu yang ada dan semangat kolaborasi yang sudah terbukti luar biasa, kami yakin target ini bisa tercapai,” kata Komisioner Heru penuh semangat. BACA JUGA : Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.