Foto: Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena. Dok: Istimewa. Jakarta - Gubernur Melki Laka Lena menilai, pembangunan KEK di kawasan perbatasan memiliki potensi strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di kawasan timur sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat perbatasan. “Kalau boleh, kami mengusulkan agar di kawasan perbatasan negara ini, NTT juga dipikirkan untuk memiliki kawasan ekonomi khusus,” ujar Melki dalam forum yang dihadiri pejabat tinggi Kemenko IPK, termasuk Sekretaris Menko dan para deputi. Melki mencontohkan keberhasilan Timor Leste yang telah mengembangkan kawasan ekonomi khusus di Oekusi (Oecusse), wilayah semi-otonom yang menjadi pusat pertumbuhan baru di negara tersebut. Menurutnya, Indonesia perlu mengimbangi langkah tersebut dengan membangun KEK di wilayah perbatasan agar potensi ekonomi lokal tidak terserap keluar. “Timor Leste sudah punya kawasan ekonomi khusus di Oekusi. Maka sudah saatnya kita juga membangun kawasan serupa di perbatasan, agar manfaat ekonominya bisa kita nikmati bersama,” tegasnya. Melki menyebut tiga titik utama yang berpotensi menjadi lokasi KEK, yakni Motaain di Kabupaten Belu, Motamasin di Malaka, dan wilayah perbatasan di Timor Tengah Utara (TTU). Kawasan ini, kata dia, tidak hanya akan menjadi pusat logistik dan perdagangan, tetapi juga pintu ekspor bagi produk unggulan NTT menuju pasar internasional melalui Timor Leste. “Selama ini kebutuhan Timor Leste terhadap barang dan jasa dari Indonesia sangat tinggi. Kalau kita bisa kelola dengan baik, daerah perbatasan akan menjadi motor ekonomi baru,” jelasnya. Lebih lanjut, Melki menegaskan bahwa kerja sama ekonomi dengan Timor Leste juga dapat memberikan keuntungan fiskal bagi Indonesia. Pasalnya, produk yang diekspor melalui Timor Leste bisa mendapatkan tarif pajak rendah atau bahkan nol persen di negara tujuan ekspor. “Kalau kita kirim barang lewat Timor Leste, pajaknya jauh lebih rendah dibandingkan lewat Jakarta. Itu bisa membuat harga ekspor kita lebih kompetitif. Jadi, membangun KEK di perbatasan ini bukan hanya strategi ekonomi, tapi juga geopolitik,” ujar Gubernur yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar NTT itu. Melki berharap, usulan ini mendapat dukungan dari pemerintah pusat agar NTT tidak hanya menjadi gerbang timur Indonesia secara geografis, tetapi juga sebagai simpul ekonomi strategis di kawasan Asia Tenggara bagian selatan. “NTT harus jadi pusat ekonomi baru di timur Indonesia. Dan KEK perbatasan adalah langkah awal untuk mewujudkannya,” tutupnya. BACA JUGA : Emanuel Melki Laka Lena: Menyatukan NTT dalam Harmoni Pembangunan Gubernur NTT Dorong Optimalisasi Aset dan Pengawasan Anggaran Bersama BPKP Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.