Foto: Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto. Dok: Istimewa. Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Bencana se-Provinsi Aceh yang digelar di Kantor Gubernur Aceh, Selasa (28/10). Rakor yang dihadiri seluruh bupati dan wali kota se-Aceh ini membahas langkah-langkah penanganan bencana serta penguatan mitigasi ke depan. Dalam arahannya, Suharyanto menegaskan pentingnya kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah dalam menghadapi potensi bencana. “Aceh merupakan daerah rawan bencana, tentu diperlukan peningkatan koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah,” ujarnya. BNPB berkomitmen memperkuat sistem mitigasi melalui survei dan kajian guna memenuhi kebutuhan Early Warning System (EWS) banjir dan tsunami di wilayah Aceh. Suharyanto juga mengungkapkan harapan agar Aceh dapat menjadi Pusat Studi Tsunami Dunia sebagai bagian dari upaya edukasi dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat global. Langkah konkret telah diwujudkan dengan pembangunan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) di Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA). Fasilitas ini akan menjadi pusat kendali informasi bencana yang terhubung langsung dengan BNPB di tingkat nasional. Selain itu, BNPB siap mendukung pelaksanaan gladi kesiapsiagaan tsunami pada peringatan 26 Desember mendatang, sebagai momentum refleksi dan edukasi bagi masyarakat. Rakor turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Aceh H. Fadhlullah, Deputi BNPB, Kepala Basarnas Aceh, perwakilan Forkopimda, serta kepala BPBD kabupaten/kota se-Aceh. BACA JUGA : Kepala BNPB Suharyanto Kunjungi Aceh, Dorong Penguatan Kesiapsiagaan Daerah terhadap Bencana BNPB Intensifkan Operasi Modifikasi Cuaca, Banjir Dominasi Awal Pekan Kelima Oktober BNPB Catat Serangkaian Bencana Akibat Cuaca Ekstrem di Akhir Oktober Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Indonesia pada 25 Oktober 2025 Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.