Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yugo :

"Saya Jamin Anggota Saya Di Lapangan Tidak Akan Melakukan Penilangan"

Menyikapi membludaknya pemohon perpanjangan SIM, guna menghindari kerumuman warga dan menghindari penyebaran virus corona, sontak Dirlantas Polda Metro Jaya pun telah mengerahkan mobil pelayanan SIM di beberapa titik, salah satunya di kawasan Taman Mini I Foto: Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yugo menyampaikan penjelasan terkait melonjaknya jumlah pemohon perpanjangan SIM, pada saat konfrensi persi di halaman kantor Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Rabu sore (03/06).

Jakarta - Rabu pagi hingga siang tadi (3/6), Kantor Unit Satpas Kebon Nanas di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur kembali membludak. Warga berbondong-bondong mengantre untuk melakukan perpanjangan SIM.

Foto-foto sesak dan ramainya warga yang hendak melakukan perpajangan SIM di Satpas Kebun Nanas sempat viral di akun Instagram @jakartainfo. Para pemohon terlihat seolah-olah tak lagi memperdulikan protokol jaga jarak untuk menghindari penyebaran virus corona atau Covid-19.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yugo mengakui adanya lonjakan pemohon perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM), di Kantor Satpas Kebon Nanas, Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur.

Padahal menurutnya, pihaknya telah memberikan dispensasi perpanjangan pelayanan hingga akhir bulan ini tanggal 30 Juni 2020.

Menyikapi membludaknya pemohon perpanjangan SIM, guna menghindari kerumuman warga dan menghindari penyebaran virus corona, sontak Dirlantas Polda Metro Jaya pun telah mengerahkan mobil pelayanan SIM di beberapa titik, salah satunya di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Untuk mengantusipasi melonjaknya jumlah pemohon perpanjangan SIM pada hari-hari berikutnya, Sambodo pun telah menyusun berbagai strategi untuk mengatur antrean pemohon dengan tetap  menerapkan jaga jarak.

Bagaimana starategi Dirlantas Polda Metro Jaya mengantisipasi melonjaknya antrean pemohon perpanjangan SIM, simak petikan wawancara JP.Hasibuan dengan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yugo, usai konfrensi pers di halaman kantor Direktorat Dirlantas Polda Metro Jaya Rabu sore (03/06) tadi:  

Bisa dijelaskan, mengapa selama dua hari ini terjadi pelonjakan antrean permohonan perpanjangan SIM?

Sebelumnya, izinkan saya atas nama Dirlantas Polda Metro Jaya, menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat, apabila selama dua hari ini ada ketidak nyamanan pelayanan perpanjangan SIM di beberapa unit-unit pelayanan kami.

Terkait pelonjakan pemohon SIM di beberapa Satpas dan pelayanan kami,  perlu saya jelaskan, setelah kami analisa memang ada beberapa penyebabnya. Yang pertama, pelonjakan antrean pemohon dikarenakan masyarakat pemohon, mengalami habisnya masa berlaku SIM-nya pada hari-hari kemarin,  sejak seminggu lalu, atau bulan maret, april dan bulan mei kemarin. Dimana memang sebelumnya, selama pandemi ini kami memberikan dispensasi perpanjangan. Sehingga kemudian terjadilah lonjakan pemohon perpanjangan SIM di unit-unit pelayanan perpanjangan SIM kami.

Upaya apa saja yang dilakukan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk  mengantisipasi lonjakan pemohon perpanjangan SIM ini?

Sejak dua hari yang lalu, kami  sudah melakukan upaya-upaya peningkatan pelayanan. Diantaranya yang pertama, sesuai dengan petunjuk dari Korlantas Mabes Polri, bahwa dispensasi perpanjangan SIM, kita perpanjangan sampai dengan 30 Juni 2020. Jadi masyarakat yang habis masa berlaku SIM-nya pada hari-hari kemarin, bisa melalukan perpanjangan SIM sampai dengan 30 Juni 2020.

Yang kedua, jika kemarin karena Pendemi ini pelayanan SIM keliling tidak kami aktifkan, maka untuk memecah pelonjakan antrian, Pelayanan SIM Keliling sudah kami aktifkan kembali. Hari ini ada dua pelayanan SIM keliling yang kami aktifkan,  Satu diantaranya ada di Mesjid Attin Jakarta Timur. Ini untuk memecah antrean pemohon SIM di Kebon Nanas yang memang sejak dua hari yang lalu mengalami pelonjakan.

Pelayanan SIM keliling lainnya kami perbantukan di di daerah Daan Mogot. Ini kami buat  untuk memback up Satpas SIM Daan Mogot yang memang hari ini juga mengalami pelonjakan pemohon perpanjangan SIM.

Bagaimana dengan pelayanan SIM di mal-mal, apakah akan dibuka juga jika nanti mall sudah dibuka kembali?

Tentunya kami akan membukanya, jika nanti setelah Mall sudah mulai dibuka, maka pelayanan perpanjangan SIM di mall akan kami buka kembali. Sehingga hal  ini pun jelas akan memecah antrian pemohon.

Masyarakat merasa wajib memperpanjang masa berlaku SIM yang sudah habis, bagaimana penjelasan Anda?

Iya tentunya masyarakat tidak perlu khawatir, jika masa berlaku SIM-nya habis pada masa-masa ini, sampai dengan tanggal 30 Juni. Karena saya sudah menyampaikan hal ini kepada anggota yang bertugas di lapangan, saya jamin anggota kami di lapangan tidak akan melakukan penindakan atau penilangan bagi masyarakat yang masa berlaku SIM-nya habis sampai dengan tanggal 30 Juni 2020.

Selain menambah pelayanan SIM keliling, upaya apa saja yang dilakukan untuk membatasi jumlah pemohon perpanjangan SIM yang membludak?

Upaya lain yang kami akan lakukan adalah penentuan quota pelayanan harian. Tentunya jumlah quota pemohonan perpanjangan SIM ini dikaitkan dengan kapasistas ruang pelayanan dan ruang tunggu pelayanan. Jadi berapa kapasitas pelayanan ruang tunggunya, dengan tetap memperhatikan regulasi fisical distancing, maka akan kami  tentukan berapa quota harian pelaksanaan pelayanan harian SIM.

Bagaimana penerapan system quota ini nantinya?

Jadi begini, kami akan menerapkan system first in first out, dalam arti siapa yang datang pertama, lalu dia mendapatkan kupon quota lebih dulu,  maka dialah yang berhak mendapat pelayanan. Misalnya quotanya perhari kami tetapkan 200 orang, maka orang yang mendapatkan nomor kupon atrian sebanyak 200 itulah yang kita berikan pelayanan. Bagi yang tidak mendapat kupon antrian, maka dipersilahkan untuk datang  besok harinya,

Sehingga dengan demikian, kami tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat, sekali gus kami tetap bisa menjaga fisical distancing. Tentunya kami juga tetap menjaga protokol covid-19 di pelayanan-pelayanan kami, mulai dari pencucian tangan dan pengukuran suhu serta kewajiban menggunakan masker. Anggota kami juga tetap menggunakan masker dan menjaga jarak. Sehingga protokol covid 19 ini dapat kita laksanakan sebaik-baiknya.

Idealnya berapa banyak jatah quota perhari yang ditetapkan di satu Satpas?

Seperti yang saya jelaskan tadi, idealnya jatah quota pelayanan perpanjangan SIM,  tentu berdasarkan  kapasitas ruang tunggu pelayanan. Kalau misalnya di Satpas Daan Mogot, kapasitas ruang tunggunya besar, itu bisa sampai 600 orang perhari. Tapi kalau pelayanan SIM keliling, mungkin 100 sampai 150 orang perhari.

Bagamana dengan pemberlakuan kembali peraturan ganjil genap?

Ganjil genap memang selama ini ditiadakan karena dikaitkan dengan pelaksanaan PSBB. Sebagaimana kita ketahui, PSBB Jakarta tahap ketiga ini, akan berakhir besok tanggal 4. Untuk itu, kita masih menunggu keputusan dari Pemerintah DKI Jakarta apakah PSBB ini diperpanjang atau tidak. Saya jelaskan, jika PSBB ini diperpanjang, maka otomatis peniadaan ganjil genap pun ikut kami perpanjang.

Sebaliknya, jika keputusannya besok PSBB tidak diperpanjang, maka kita akan mengadakan rapat koordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, apakah tanggal 5 atau tanggal 6 nya, peraturan ganjil genap itu diberlakukan kembali. Tentu jika ganjil genap diberlakukan kembali, kami akan lebih dulu mensosialisasikan hal itu kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa memahami peraturan ganjil genap tersebut  diberlakukan kembali atau tidak.

Selama 37 hari menjalankan tugas operasi ketupat, sampai hari ini berapa jumlah kendaraan yang sudah ditindak?

Oh iyah, selama 37 hari  angka kendaran yang sudah kami putar balik sebanyak 41 ribu kendaraan. Untuk arus balik selama 7 hari  setelah lebaran kemarin, angkanya 2184 kendaraan di 11 titik penyekatanan luar DKI dan 9 titik penyekatanan DKI.

Bagaimana dengan penjagaan jalur-jalur tikus?

Berdasarkan pengalaman pelarangan arus mudik kemarin, tentu jalur-jalur tikus tetap kami jaga ketat. Dan sampai sekarang, belum ada laporan angota di lapangan terhadap adanya travel-travel gelap yang melakukan pelanggaran yang membawa pemudik balik ke Jakarta melalui jalur tikus. Mungkin mereka juga jera dengan penindakan dan penangkapan yang kita lakukan sebelumnya. (*)