Jakarta - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi, memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan Upasampada dan Pabbajja yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Jinarakkhita Lampung bersama dengan Sangha Agung Indonesia di kawasan Candi Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Selasa (3/6/2025).

Dalam sambutannya, Supriyadi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan penanda penting dalam perkembangan pendidikan kebhiksuan di Indonesia. Dirjen menyebut bahwa kegiatan ini selaras dengan semangat tokoh besar dalam agama Buddha, Atisa Dipamkara, yang dikenal memiliki perhatian besar terhadap pengetahuan dan pendidikan.

“Beberapa waktu lalu Sangha Agung Indonesia melaksanakan peringatan 1200 tahun Candi Borobudur yang ditandai dengan kegiatan keagamaan yang sangat bermakna. Hari ini kembali diulang, memaknai 1000 tahun Candi Muaro Jambi melalui pelaksanaan Upasampada dan Pabbajja,” ungkapnya.

Menurut Supriyadi, pelaksanaan kegiatan ini tidak hanya memberikan ruang untuk penguatan keyakinan peserta, tetapi juga menjadi bentuk pelestarian nilai-nilai spiritual dan kebudayaan yang hidup di tengah masyarakat Buddhis Indonesia.

“Maknailah kegiatan hari ini sebagai aktivitas yang sangat bermakna dalam perkembangan Buddha Dhamma di Indonesia. Kami dari Bimas Buddha tentu senantiasa memberikan perhatian atas upaya pemanfaatan candi-candi Buddha untuk kegiatan keagamaan,” jelasnya.

Supriyadi berharap kegiatan ini mampu menginspirasi generasi muda Buddhis untuk terus menjaga dan mengembangkan warisan peradaban spiritual Nusantara, serta memperkuat kontribusi umat Buddha dalam pembangunan bangsa dan negara.

Sebagai penutup kegiatan, dilakukan penanaman Pohon Bodhi secara simbolis di pelataran utama Museum Candi Muaro Jambi. Penanaman ini menjadi simbol kesinambungan nilai-nilai spiritual dan pendidikan Buddhis di kawasan yang sejak dahulu telah menjadi pusat pembelajaran dan praktik keagamaan Buddha di Nusantara.