Banyak Obyek Wisata Baru, Pemkab Sumba Timur Fokus Kembangkan Infrastruktur

Bupati Sumba Timur Gidion Mbilijora Foto: Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora.

Kupang - Bupati Sumba Timur Gidion Mbilijora mengemukakan pemerintahannya fokus mengembangkan berbagai infrastruktur penunjang di daerah tujuan wisata baru.
 
"Terutama infrastruktur jalan dan jembatan karena banyak objek wisata baru yang baru populer di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur masih sulit aksesnya," kata Gidion Mbilijora di Kupang, Minggu (15/7).
 
Ia menyebut salah satunya seperti pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan menuju air terjun Tanggedu di daerah setempat.
 
Pihaknya berencana akan membangun jembatan gantung menuju destinasi wisata tersebut, selain memudahkan akses juga membuat daerah wisata itu tampak lebih eksotis.
   
Selain itu, lanjutnya, terdapat lebih dari 100 ribu kepala keluarga di Desa Tanggedu yang belum menikmati listrik sehingga disiapkan sumber pembangkit listrik memanfaatkan tenaga surya atau solar sell.
 
"Desa Tanggedu ini sebagai desa persiapan, kami sudah alokasikan pembangunan infrastruktur di sana melalui APBD perubahan 2018 ini," terangnya.
 
Ia mengatakan, wilayah Sumba Timur memiliki banyak destinasi air terjun sebagai bagian menjadi objek wisata unggulan yang sering dikunjungi wisatawan.
 
Selain sebagai objek wisata, lanjutnya, potensi air terjun juga dikembangkan masyarakat melalui koperasi untuk membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) seperti di Kecamatan Kahaungu Eti.
 
"Koperasi di kecamatan ini bekerja sama dengan PLN yang kemudian membayar ke mereka. Di beberapa tempat lain juga dikembangkan PLTMH dari LSM yang nantinya diserahkan ke Pemda untuk dikelola koperasi," katanya.
  
Bupati Mbilijora menambahkan, fokus pengembangan pariwisata di wilayah paling timur Pulau Sumba itu yakni menjadi sebagai daerah ekowisata yang didukung dengan berbagai potensi alam dan budaya.
   
Menurutnya, Sumba Timur kaya dengan wisata alam dan budaya yang diperkuat dengan branding utamanya yakni kuda sandelwood dan tenun ikat tradisional dari pewarna alam dengan beragam corak dan motif.
   
"Branding ini yang akan terus kami jual atau promosikan untuk menarik kunjungan wisatawan sehingga ketika orang-orang tertarik datang mereka bisa menikmati berbagai destinasi lainnya," tutupnya. Ant