Foto: Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi (kedua dari kanan). Dok: istimewa. Jakarta - Pemerintah benar-benar menyeriusi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Skema usahanya dibentuk sebagai salah satu saluran produk barang dan jasa BUMN yang diperlukan oleh masyarakat. Ekonomi desa pun dapat kian berkembang. Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengukuhkan adicita tersebut saat ditemui usai menghadiri 'Peluncuran dan Dialog Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Provinsi Lampung' di Pesawaran, Lampung pada Rabu (28/5/2025). "Tadi bersama Bapak Menko Pangan, kita sama-sama melihat unit-unit bisnis Koperasi Desa Merah Putih yang sudah ada. Itu mock-up yang kita inginkan berkolaborasi dengan BUMN, sehingga Koperasi Desa Merah Putih mampu menjadi katalis pengungkit ekonomi desa," ucap Arief. "Kopdes itu siap menjadi agen pupuk bersama PT Pupuk Indonesia. Lalu dengan Bulog bisa sebagai agen sembako. Kita punya beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Itu bisa kita taruh di koperasi sebagai outlet. Ada PT Pos juga dengan sistem inventory control-nya. Nanti minyak goreng dari PTPN juga ada. Pokoknya semua BUMN bersama Koperasi Merah Putih," urai dia. Terkait pertumbuhan ekonomi nasional, hingga triwulan pertama tahun ini dapat dikatakan masih stabil di tengah lingkungan global yang bergejolak. Ekonomi Indonesia tumbuh 4,87 persen yang salah satunya didukung oleh sisi pengeluaran melalui konsumsi rumah tangga. Dalam rangka memperkuat kemandirian ekonomi dan sosial untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera, salah satu strategi yang sedang difokuskan pemerintah saat ini adalah memperkuat pembangunan desa melalui akselerasi desa mandiri serta penguatan peran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Apalagi terdapat tantangan disparitas kemiskinan antara perdesaan dengan perkotaan. Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir, jumlah penduduk miskin di perdesaan hingga September 2024 masih ada di angka 13,01 juta orang. Sementara di perkotaan 11,05 juta orang. "Peran Koperasi Desa Merah Putih bagi masyarakat itu harus dapat menyediakan apa yang dibutuhkan masyarakat. Kalau sembako, harganya yang terjangkau, kualitasnya baik dan tidak boleh putus. Setiap hari harus ada kalau sembako. Pokoknya sebelum 28 Oktober nanti, sudah ada mock-up 80 ribu koperasi," imbuh Arief. "Bapak Presiden Prabowo ingin setiap Kopdes nanti kalau dia ada pertanian, punya gudang. Kalau perikanan, punya cold storage. Kalau untuk mobilisasi, punya truk. Ini visi langsung dari Bapak Presiden. Jadi plafon pinjaman Rp 3 miliar nanti, manfaatnya tidak kemana-mana. Harus bisa bermanfaat terhadap ekonomi di desa," ungkap Kepala NFA Arief Prasetyo Adi. Sebagaimana diketahui, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih digagas untuk dapat pula membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Sedikitnya 2 juta lapangan pekerjaan dapat tercipta, jika 1 koperasi membutuhkan 25 orang personil. Dengan begitu, perekonomian desa semakin kuat dan turut pula berkontribusi terhadap penurunan angka kemiskinan. Selaras dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan turut menegaskan impak positif dari Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, ia yakin ekonomi desa akan terus maju. "Koperasi Merah Putih ini, konsepnya langsung dari Bapak Presiden. Bapak Presiden kita ini selain patriotik, juga punya konsep yang bagus dan luar biasa. Jadi setelah pangan kita bagus, sekarang kita ditugaskan Kopdes Merah Putih ini untuk membangun ekosistem ekonomi di desa, agar desa-desa itu berkembang. Ekonominya ramai," jelas Zulhas saat meninjau Koperasi Desa Merah Putih Bumisari, Lampung Selatan, Lampung. "Di sini mock-up pertama Koperasi Desa Merah Putih ada di Natar. Jadi tercatat dalam sejarah, Kopdes pertama kali. Kita lihat menjadi agen pupuk, menjadi pangkalan gas melon atau elpiji, ada warung sembakonya, ada agen Pos, BRIlink. Inilah bukti bahwa BUMN kita cepat tanggap dan mendukung penuh program Kopdes," kata Menko Zulhas. Turut hadir dalam kegiatan hari ini antara lain Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, dan Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa beserta perwakilan Perum Bulog, PT Pos Indonesia, PT Pertamina Patra Niaga. BACA JUGA : Kepala NFA Paparkan Strategi Perkuat Ekosistem Pangan Daerah di Sumsel Bentuk Koperasi Merah Putih dengan Utamakan Captive Market, Solusi Badan Pangan Nasional Gapai Keberlanjutan Usaha Sambut Bonus Demografi, NFA Tingkatkan Level Ketahanan Pangan Nasional Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.